medcom.id, Jakarta: Sarjono (58) mengungkapkan sosok Dodi Triono yang menjadi korban pembunuhan di Pulomas. Sarjono merupakan teman satu angkatan Dody saat kuliah di Jurusan Arsitek Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Sarjono mengatakan, dirinya sangat terkejut saat pertama kali mendengar Dodi meninggal di rumahnya yang beralamat di RT 01/RW 12, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Ia tak habis pikir kejadian itu terjadi. Menurut dia, Dody sangat enggan bermasalah dalam menjalankan bisnisnya.
"Saya terkejut, sangat kaget dan berduka cita karena tidak ada tanda-tanda khusus. Cuma terkahir saat reunian di FX Sudirman, Jumat (23/13) kemarin dia lebih banyak diam dari biasanya," ujar Sarjono di lokasi kejadian, Selasa (27/12/2016).
Sarjono sempat bertanya kepada Dodi kenapa tiba-tiba menjadi pendiam. Tapi, Dodi menyatakan bahwa tidak ada masalah.
"Ini foto Jumat kemarin, ini teman sekelas semua jurusan arsitek di FTKUI angkatan 76. Semua teman kaget semua (saat mendengar Dodi meninggal)," ucap dia sambil menunjukkan foto.
Jono sapaan dirinya mengatakan, Dodi merupakan seorang lulusan arsitektur yang saat ini menjadi seorang pebisnis di bidang properti. Namun, Jono mengaku tidak mengetahui detail perusahaan yang kini sedang dijalankan Dodi.
"Sekarang dia developer, pengusaha properti lah. Dia kayaknya join sama orang juga mungkin lah. Tapi persisnya tentang perusahaan atau usahanya saya tidak tahu. Tapi yang saya tahu dia pengusaha sukses," ucap Jono.
Jono menambahkan, dari sejumlah teman angkatannya di Jurusan Arsitek FTUI, Dodi termasuk mahasiswa yang lulus dengan cepat. Sejumlah bangunan ibu kota pernah meminta jasa Dodi untuk dirancang.
"Dia lulusnya juga paling cepat, tahun 81 dia udah lulus sedangkan saya 83, pintar orangnya dia. Bakat arsiteknya memang kuat, rumahnya ini juga dia yang desain," tandas Jono.
medcom.id, Jakarta: Sarjono (58) mengungkapkan sosok Dodi Triono yang menjadi korban pembunuhan di Pulomas. Sarjono merupakan teman satu angkatan Dody saat kuliah di Jurusan Arsitek Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Sarjono mengatakan, dirinya sangat terkejut saat pertama kali mendengar Dodi meninggal di rumahnya yang beralamat di RT 01/RW 12, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Ia tak habis pikir kejadian itu terjadi. Menurut dia, Dody sangat enggan bermasalah dalam menjalankan bisnisnya.
"Saya terkejut, sangat kaget dan berduka cita karena tidak ada tanda-tanda khusus. Cuma terkahir saat reunian di FX Sudirman, Jumat (23/13) kemarin dia lebih banyak diam dari biasanya," ujar Sarjono di lokasi kejadian, Selasa (27/12/2016).
Sarjono sempat bertanya kepada Dodi kenapa tiba-tiba menjadi pendiam. Tapi, Dodi menyatakan bahwa tidak ada masalah.
"Ini foto Jumat kemarin, ini teman sekelas semua jurusan arsitek di FTKUI angkatan 76. Semua teman kaget semua (saat mendengar Dodi meninggal)," ucap dia sambil menunjukkan foto.
Jono sapaan dirinya mengatakan, Dodi merupakan seorang lulusan arsitektur yang saat ini menjadi seorang pebisnis di bidang properti. Namun, Jono mengaku tidak mengetahui detail perusahaan yang kini sedang dijalankan Dodi.
"Sekarang dia developer, pengusaha properti lah. Dia kayaknya join sama orang juga mungkin lah. Tapi persisnya tentang perusahaan atau usahanya saya tidak tahu. Tapi yang saya tahu dia pengusaha sukses," ucap Jono.
Jono menambahkan, dari sejumlah teman angkatannya di Jurusan Arsitek FTUI, Dodi termasuk mahasiswa yang lulus dengan cepat. Sejumlah bangunan ibu kota pernah meminta jasa Dodi untuk dirancang.
"Dia lulusnya juga paling cepat, tahun 81 dia udah lulus sedangkan saya 83, pintar orangnya dia. Bakat arsiteknya memang kuat, rumahnya ini juga dia yang desain," tandas Jono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SCI)
