Jakarta: Sebanyak enam provinsi di Pulau Jawa dan Bali menjadi percontohan vaksinasi covid-19 untuk penyandang disabilitas. Enam provinsi yang dimaksud, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali.
"Saya lihat angkanya di enam provinsi sudah 300 ribuan," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Jumat, 1 Oktober 2021.
Cakupan penerima dan wilayah vaksinasi akan diperluas. Budi juga siap memberi dukungan ke atlet yang akan berlaga di Pekan Paralimpiade Nasional di Papua.
Budi meminta masukan Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, mempercepat vaksinasi untuk penyandang disabilitas, khususnya untuk para atlet. Ia ingin para atlet disabilitas yang akan bertanding di Papua terhindar dari covid-19.
Budi menyampaikan data disabilitas di setiap kementerian terkait tidak lengkap. Ia berharap data disabilitas bisa dilengkapi.
"Saya juga meminta tolong kepada Mbak Angkie, ada cara-cara khusus untuk bisa mengajak penyandang disabilitas divaksinasi. Nanti vaksinnya akan kami siapkan. Sekaligus saya minta tolong Mbak Angkie, data disabilitas ini belum lengkap, baik di Kemenkes ataupun Data Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negri (Kemendagri)," ucapnya.
Baca: 1,9 Juta Orang Disuntik Vaksin Covid-19 pada 30 September
Budi sangat terbantu dengan peran Angkie dalam percepatan vaksinasi covid-19 untuk penyandang disabilitas. Ia butuh masukan untuk pelaksanaan vaksinasi di luar enam provinsi.
Pada kesempatan itu, Angkie menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang telah memprioritaskan penyandang disabilitas untuk bisa divaksinasi di enam provinsi. Sebanyak 450.000 dosis vaksin yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas telah tersalurkan.
Dari 225.000 target sasaran untuk dosis pertama telah mencapai 99,8 persen. Pemberian vaksin dosis kedua sedang berlangsung hingga awal Oktober nanti. Angkie mengatakan program vaksinasi khusus penyandang disabilitas merupakan sinergi antara Kementerian Sosial, Kemenkes, Kemendagri, dan Staf Khusus Presiden.
Jakarta: Sebanyak enam provinsi di Pulau Jawa dan Bali menjadi percontohan
vaksinasi covid-19 untuk penyandang
disabilitas. Enam provinsi yang dimaksud, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali.
"Saya lihat angkanya di enam provinsi sudah 300 ribuan," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dilansir dari
Media Indonesia, Jakarta, Jumat, 1 Oktober 2021.
Cakupan penerima dan wilayah vaksinasi akan diperluas. Budi juga siap memberi dukungan ke atlet yang akan berlaga di Pekan Paralimpiade Nasional di Papua.
Budi meminta masukan Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, mempercepat vaksinasi untuk penyandang disabilitas, khususnya untuk para atlet. Ia ingin para atlet disabilitas yang akan bertanding di Papua terhindar dari
covid-19.
Budi menyampaikan data disabilitas di setiap kementerian terkait tidak lengkap. Ia berharap data disabilitas bisa dilengkapi.
"Saya juga meminta tolong kepada Mbak Angkie, ada cara-cara khusus untuk bisa mengajak penyandang disabilitas divaksinasi. Nanti vaksinnya akan kami siapkan. Sekaligus saya minta tolong Mbak Angkie, data disabilitas ini belum lengkap, baik di Kemenkes ataupun Data Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negri (Kemendagri)," ucapnya.
Baca:
1,9 Juta Orang Disuntik Vaksin Covid-19 pada 30 September
Budi sangat terbantu dengan peran Angkie dalam percepatan vaksinasi covid-19 untuk penyandang disabilitas. Ia butuh masukan untuk pelaksanaan vaksinasi di luar enam provinsi.
Pada kesempatan itu, Angkie menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang telah memprioritaskan penyandang disabilitas untuk bisa divaksinasi di enam provinsi. Sebanyak 450.000 dosis vaksin yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas telah tersalurkan.
Dari 225.000 target sasaran untuk dosis pertama telah mencapai 99,8 persen. Pemberian vaksin dosis kedua sedang berlangsung hingga awal Oktober nanti. Angkie mengatakan program vaksinasi khusus penyandang disabilitas merupakan sinergi antara Kementerian Sosial, Kemenkes, Kemendagri, dan Staf Khusus Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
