Jakarta: Varian baru covid-19 sudah menjangkit beberapa warga Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, pasien yang terinfeksi varian baru tidak memiliki tanda gejala khusus.
“Tidak ada gejala khusus covid-19 jenis varian baru,” kata Nadia saat dihubungi, Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021.
Nadia mengatakan untuk mendeteksi varian baru, pemeriksaan sampel menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS). Namun, bersifat monitor sehingga bentuknya surveilans bukan pemeriksaan rutin.
“Sampel sesuai dengan kriteria ya, jadi bukan pemeriksaan rutin,” kata Nadia.
Nadia menegaskan sampel yang diperiksa WGS merupakan sampel acak pada beberapa kondisi, seperti peningkatan kasus di Kudus atau Bangkalan. Tidak semua sampel kasus covid-19 diperiksa menggunakan WGS.
Baca: Kasus Covid-19 Hampir Menyentuh 13 Ribu per Hari Hingga DKI Perketat Pengawasan PPKM
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan sebanyak 33 orang telah terpapar varian baru covid-19 di Jakarta. Hal ini berdasarkan pemeriksaan sampel WGS terhadap 980 sampel terduga mutasi virus yang dikirim Dinkes DKI ke Kementerian Kesehatan.
“Kami sudah menerima data sebanyak 33 variant of concern atau VoC dari Kemkes. Ada pun rincian ke-33 VoC itu yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 18 varian Delta (B.1617.2),” ujar Dwi.
Selain itu, lanjut Dwi, pihaknya mengidentifikasi 25 kasus berasal dari orang yang telah melakukan perjalanan luar negeri. Sementara itu, tiga kasus merupakan transmisi lokal di luar Ibu Kota karena bukan domisili Jakarta, tetapi hmelakukan pemeriksaan di Jakarta. Lalu, ada lima kasus transmisi lokal di Jakarta dan semuanya varian Delta.
Jakarta:
Varian baru covid-19 sudah menjangkit beberapa warga Indonesia, khususnya
DKI Jakarta. Juru bicara vaksinasi
covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, pasien yang terinfeksi varian baru tidak memiliki tanda gejala khusus.
“Tidak ada gejala khusus covid-19 jenis varian baru,” kata Nadia saat dihubungi, Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021.
Nadia mengatakan untuk mendeteksi varian baru, pemeriksaan sampel menggunakan
Whole Genome Sequencing (WGS). Namun, bersifat monitor sehingga bentuknya
surveilans bukan pemeriksaan rutin.
“Sampel sesuai dengan kriteria ya, jadi bukan pemeriksaan rutin,” kata Nadia.
Nadia menegaskan sampel yang diperiksa WGS merupakan sampel acak pada beberapa kondisi, seperti peningkatan kasus di Kudus atau Bangkalan. Tidak semua sampel kasus covid-19 diperiksa menggunakan WGS.
Baca: Kasus Covid-19 Hampir Menyentuh 13 Ribu per Hari Hingga DKI Perketat Pengawasan PPKM
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan sebanyak 33 orang telah terpapar varian baru covid-19 di Jakarta. Hal ini berdasarkan pemeriksaan sampel WGS terhadap 980 sampel terduga mutasi virus yang dikirim Dinkes DKI ke Kementerian Kesehatan.
“Kami sudah menerima data sebanyak 33 variant of concern atau VoC dari Kemkes. Ada pun rincian ke-33 VoC itu yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 18 varian Delta (B.1617.2),” ujar Dwi.
Selain itu, lanjut Dwi, pihaknya mengidentifikasi 25 kasus berasal dari orang yang telah melakukan perjalanan luar negeri. Sementara itu, tiga kasus merupakan transmisi lokal di luar Ibu Kota karena bukan domisili Jakarta, tetapi hmelakukan pemeriksaan di Jakarta. Lalu, ada lima kasus transmisi lokal di Jakarta dan semuanya varian Delta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
