medcom.id, Jakarta: Langkah Iran melakukan protes keras atas peristiwa Mina dinilai kurang elok. Pemerintah Indonesia disarankan tak mengikuti sikap Iran, sampai hasil identifikasi yang dilakukan pemerintah Arab Saudi rampung.
"Kita harus bedakan politik dengan ibadah haji. Kalau Iran punya pandangan sendiri silakan saja. Tapi kita tidak bisa ikut protes sebelum ada hasil investigasi, berikan Saudi kesempatan melakukan identifikasi," kata mantan Menteri Luar Negeri tahun 1999-2001, Alwi Shihab saat menghadiri perayaan hari jadi Arab Saudi di Dian Ballroom, Ciputra World I, Jakarta Selatan, Selasa (29/9/2015).
Mantan Menkokesra di era Susilo Bambang Yudhoyono itu menilai, tak ada gunanya melakukan protes. Sebab, pihak Arab Saudi hingga kini masih melakukan proses identifikasi atas peristiwa Mina yang merenggut ratusan nyawa itu.
"Tidak ada gunanya protes sedangkan kita belum tahu persis. Karena keadaan juga sedang sangat sensitif, jadi tidak perlu gembar-gembor protes segala macam," terang Alwi.
Alwi pun tak sepakat dengan tudingan Saudi lamban. Dia menilai, kasus ini cukup besar dan butuh waktu guna mengetahui pasti musabab terjadinya tragedi Mina.
"Investigasi hal yang besar seperti ini tidak bisa you tuntaskan dalam satu minggu," kata Alwi.
Tragedi Mina jadi sorotan setelah jemaah haji dari beberapa negara yang jadi korban. Jemaah haji asal Indonesia yang wafat akibat tragedi Mina kini mencapai 46 orang. Korban yang mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit berkurang dari 10 menjadi tujuh jemaah haji. Sementara jemaah yang hilang diketahui mencapai 90 orang.
medcom.id, Jakarta: Langkah Iran melakukan protes keras atas peristiwa Mina dinilai kurang elok. Pemerintah Indonesia disarankan tak mengikuti sikap Iran, sampai hasil identifikasi yang dilakukan pemerintah Arab Saudi rampung.
"Kita harus bedakan politik dengan ibadah haji. Kalau Iran punya pandangan sendiri silakan saja. Tapi kita tidak bisa ikut protes sebelum ada hasil investigasi, berikan Saudi kesempatan melakukan identifikasi," kata mantan Menteri Luar Negeri tahun 1999-2001, Alwi Shihab saat menghadiri perayaan hari jadi Arab Saudi di Dian Ballroom, Ciputra World I, Jakarta Selatan, Selasa (29/9/2015).
Mantan Menkokesra di era Susilo Bambang Yudhoyono itu menilai, tak ada gunanya melakukan protes. Sebab, pihak Arab Saudi hingga kini masih melakukan proses identifikasi atas peristiwa Mina yang merenggut ratusan nyawa itu.
"Tidak ada gunanya protes sedangkan kita belum tahu persis. Karena keadaan juga sedang sangat sensitif, jadi tidak perlu gembar-gembor protes segala macam," terang Alwi.
Alwi pun tak sepakat dengan tudingan Saudi lamban. Dia menilai, kasus ini cukup besar dan butuh waktu guna mengetahui pasti musabab terjadinya tragedi Mina.
"Investigasi hal yang besar seperti ini tidak bisa
you tuntaskan dalam satu minggu," kata Alwi.
Tragedi Mina jadi sorotan setelah jemaah haji dari beberapa negara yang jadi korban. Jemaah haji asal Indonesia yang wafat akibat tragedi Mina kini mencapai 46 orang. Korban yang mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit berkurang dari 10 menjadi tujuh jemaah haji. Sementara jemaah yang hilang diketahui mencapai 90 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)
