medcom.id, San Salvador: Tingkat pembunuhan di Republik El Salvador melonjak tajam lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu. Hingga sejauh ini pada Mei, telah terjadi 356 pembunuhan dibandingkan 174 di bulan yang sama. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak awal 2012.
Pekan lalu, 81 pembunuhan terjadi di sepanjang pekan. Petugas forensik kepolisian pun kewalahan. "Saat mereka melakukan satu autopsi, jasad lainnya datang," ucap Kepala Unit Forensik Miguel Fortin seperti diwartakan Reuters, Senin (26/5/2014).
Perdamaian antara geng Mara Salvatrucha dan Barrio 18 sempat menurunkan tingkat pembunuhan di El Salvador di pertengahan 2013. Namun setelah akhir tahun lalu, kekerasan kembali naik dan melompat hingga 44 persen di awal 2014.
Presiden Funes Mauricio, yang akan menanggalkan jabatannya tahun ini, mengatakan sejumlah aksi kekerasan itu dilakukan grup yang bermuatan politis.
"Mereka ingin memberikan kesan bahwa El Salvador adalah negara gagal yang tidak mampu membasmi kejahatan," tutur Funes.
medcom.id, San Salvador: Tingkat pembunuhan di Republik El Salvador melonjak tajam lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu. Hingga sejauh ini pada Mei, telah terjadi 356 pembunuhan dibandingkan 174 di bulan yang sama. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak awal 2012.
Pekan lalu, 81 pembunuhan terjadi di sepanjang pekan. Petugas forensik kepolisian pun kewalahan. "Saat mereka melakukan satu autopsi, jasad lainnya datang," ucap Kepala Unit Forensik Miguel Fortin seperti diwartakan Reuters, Senin (26/5/2014).
Perdamaian antara geng Mara Salvatrucha dan Barrio 18 sempat menurunkan tingkat pembunuhan di El Salvador di pertengahan 2013. Namun setelah akhir tahun lalu, kekerasan kembali naik dan melompat hingga 44 persen di awal 2014.
Presiden Funes Mauricio, yang akan menanggalkan jabatannya tahun ini, mengatakan sejumlah aksi kekerasan itu dilakukan grup yang bermuatan politis.
"Mereka ingin memberikan kesan bahwa El Salvador adalah negara gagal yang tidak mampu membasmi kejahatan," tutur Funes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
