Massa ojol akan menggelar demonstrasi di lima titik, yaitu Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Istana Merdeka, DPR RI, Kantor-kantor Aplikasi, dan semua lokasi yang berhubungan dengan perusahaan aplikasi.
Terkait dengan agenda demonstrasi besar-besaran yang dilakukan pengemudi ojol, penyedia aplikasi Gojek turut buka suara.
Gojek menghormati hak setiap individu dalam menyampaikan pendapat, termasuk mitra driver yang memilih untuk menyuarakan aspirasinya.
"Di saat yang sama, kami juga mendukung sepenuhnya mitra yang tetap memilih untuk beroperasi dan menyelesaikan pesanan seperti biasa," ujar Chief of Public Policy & Government Relations GoTo, Ade Mulya dalam keterangan resminya.
"Kami berkomitmen untuk menjaga ekosistem yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh pihak, baik mitra driver maupun pelanggan. Gojek selalu terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif dan mengimbau agar disampaikan melalui cara yang tertib dan kondusif. Selama ini, berbagai kanal komunikasi formal telah tersedia untuk menampung masukan dan diskusi konstruktif dari mitra," lanjut Ade.
Baca juga: Massa Ojol Menggelar Demo Besar-besaran Besok, Ini Tuntutannya |
Operasional Gojek tetap berjalan
Terkait dengan wacana para driver yang akan melakukan aksi tidak mengambil pesanan dengan mematikan aplikasi secara massal, pihak Gojek justru membantah. Gojek memastikan bahwa operasional Gojek tetap berjalan normal, dan pelanggan tetap dapat menggunakan layanannya seperti biasa.
Dalam demonstrasi yang digelar, para mitra driver akan menyampaikan tuntutan soal komisi dan biaya jasa aplikasi. "Komisi atau Biaya Layanan yang diambil dari tarif/biaya perjalanan sebesar 20% digunakan untuk membiayai berbagai upaya untuk memastikan keberlangsungan tingkat order dan peluang pendapatan mitra driver," ungkapnya.
Selain komponen komisi, ada juga Biaya Jasa Aplikasi (Platform Fee) yang dibayarkan oleh pelanggan.
"Perlu diluruskan bahwa Biaya Jasa Aplikasi bukanlah bagian dari komisi, dan tidak dipotong dari penghasilan mitra driver. Ini adalah komponen terpisah yang dibebankan kepada pengguna dan lazim/ biasa diberlakukan oleh berbagai platform teknologi, baik di dalam maupun luar negeri," terangnya.
Gojek memahami bahwa kesejahteraan harus dilihat secara menyeluruh. "Harus ada keseimbangan yang optimal antara mitra mendapatkan penghasilan yang layak, pelanggan tetap dilayani dengan aman dan nyaman, serta perusahaan harus terus bisa berkembang, berinovasi, dan memiliki bisnis yang berkelanjutan demi mendukung masa depan teknologi dan layanan transportasi online di Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id