Desain Poster Hari Perempuan Internasional Muhammadiyah Bikin Salfok, Ada Bocil Pakai Jersey MU Mewek

Jakarta: Netizen dibikin gagal fokus dengan poster Hari Perempuan Internasional yang diunggah akun media sosial resmi Muhammadiyah. Musababnya di poster tersebut terdapat bocah cilik (bocil) memakai jersey Manchester United sedang mewek. Netizen langsung menghubungkan gambar bocil yang menangis digendongan ibunya itu dengan kekalahan telak Man United atas Liverpool. Setan Merah kalah dengan skor 7-0 ketika bersua Liverpool di Stadion Anfield pada Minggu, 5 Maret 2023. Sejak kekalahan saat melawan Liverpool MU menjadi bahan roasting alias bahan lawakan. Bahkan kemarin ketika tepat tanggal 7 Maret, banyak unggahan terkait Man United yang rungkad dihajar The Reds. Terbaru unggahan media sosial Muhammadiyah membuat netizen kembali sumringah dengan keoknya MU. Bagaimana tidak dalam poster tersebut terdapat bocil memakai jersey MU nangis dan di sebelahnya ada seekor bangau. “Anjoy bocilnya dipatok bango... 7x,” tulis @zmar***. “Dedeknya nangis dipatok bango,” timpal @Mal***. “MU diroasting MU,” tulis @clou***. Tidak hanya itu, netizen juga mengungkap easter egg alias gambar tersembunyi di poster tersebut, yakni angka 7 dan nol. Angka tersebut merupakan hasil akhir Liverpool vs MU. Angka tujuh berada di seragam basket yang dipakai perempuan yang berada di belakang. Sedangkan angka nol adalah bola basket yang dipegang. (Angka 7 dan kosong yang tersembunyi/Twitter @ismailfahmi) “Meme 7-0 tampaknya akan sampai 7 turunan,” balas @pirs. “Bang udah bang,” tulis @sir***. Hari Perempuan Internasional  Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret. Tahun ini, IWD mengangkat tema #EmbraceEquity atau #RangkulKesetaraan, “DigitALL: Innovation and Technology for Gender Equality”.   Dilansir dari laman UN Women, pemilihan tema tersebut dilatarbelakangi kesenjangan gender yang terjadi kepada perempuan terhadap akses teknologi. Representasi mereka yang kurang dalam pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering and Math) serta karir di bidang teknologi digital tetap menjadi penghalang utama bagi partisipasi mereka dalam desain dan tata kelola teknologi.   Selain kesenjangan gender pada pendidikan dan karir teknologi, dunia digital juga kurang memberikan keleluasaan akibat ancaman kekerasan online berbasis gender. Selain itu, ditambah dengan kurangnya bantuan hukum untuk kasus-kasus kekerasan daring.