Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan sejumlah instruksi terkait pengamanan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. Setidaknya ada tiga poin penting terkait pengamanan pergelaran tersebut.
1. Antisipasi serangan siber dan terorisme
Listyo menginstruksikan aparat mengantisipasi dan waspada terhadap potensi ancaman sekecil apa pun. Mulai serangan siber, hingga terorisme.
"Kita minta kepada seluruh jajaran untuk bagaimana menjaga agar serangan serangan lain seperti siber, kemudian ancaman teroris, kemudian ancaman-ancaman terhadap keselamatan dari delegasi khususnya, bagi polri VIP betul-betul bisa kita jaga," kata Listyo di lokasi, Jumat, 1 September 2023.
2. Antisipasi unjuk rasa dan bencana alam
Listyo juga meminta jajaran mengantisipasi unjuk rasa dan bencana alam selama KTT ASEAN. Listyo mengatakan aparat harus bisa mengalkulasi eskalasi ancaman, mengingat penyelenggaraan KTT ASEAN digelar di Ibu Kota.
"Mulai kemacetan, kemudian berbagai dinamika-dinamika kegiatan masyarakat dan situasi politik yang ada," ungkap Listyo.
3. Memahami tugas dan cara bertindak
Listyo menekankan setiap personel harus memahami tugas dan cara bertindak yang telah disiapkan. Ia juga memerintahkan pimpinan turun langsung ke lapangan bersama pasukan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian secara melekat.
Mantan Kabareskrim itu menatakan operasi pengamanan KTT ASEAN menjadi pertaruhan Indonesia di mata internasional. Setiap perilaku personel TNI-Polri dan seluruh unsur terkait di lapangan akan dilihat dan dinilai oleh masyarakat, tamu negara, media nasional maupun internasional.
"Setiap tindakan harus sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan mengedepankan tindakan yang humanis namun tegas apabila diperlukan segala bentuk penyimpangan dan hal-hal yang dapat merusak nama baik institusi," ungkap mantan Kapolda Banten itu.
Total ada 19.340 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan dalam pengamanan KTT ASEAN yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta mulai 5-7 September 2023. Personel Polri 6.182 orang dan TNI 13.158 personel.
Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan sejumlah instruksi terkait pengamanan
KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. Setidaknya ada tiga poin penting terkait pengamanan pergelaran tersebut.
1. Antisipasi serangan siber dan terorisme
Listyo menginstruksikan aparat mengantisipasi dan waspada terhadap potensi ancaman sekecil apa pun. Mulai serangan siber, hingga terorisme.
"Kita minta kepada seluruh jajaran untuk bagaimana menjaga agar serangan serangan lain seperti siber, kemudian ancaman teroris, kemudian ancaman-ancaman terhadap keselamatan dari delegasi khususnya, bagi polri VIP betul-betul bisa kita jaga," kata Listyo di lokasi, Jumat, 1 September 2023.
2. Antisipasi unjuk rasa dan bencana alam
Listyo juga meminta jajaran mengantisipasi unjuk rasa dan bencana alam selama KTT ASEAN. Listyo mengatakan aparat harus bisa mengalkulasi eskalasi ancaman, mengingat penyelenggaraan
KTT ASEAN digelar di Ibu Kota.
"Mulai kemacetan, kemudian berbagai dinamika-dinamika kegiatan masyarakat dan situasi politik yang ada," ungkap Listyo.
3. Memahami tugas dan cara bertindak
Listyo menekankan setiap personel harus memahami tugas dan cara bertindak yang telah disiapkan. Ia juga memerintahkan pimpinan turun langsung ke lapangan bersama pasukan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian secara melekat.
Mantan Kabareskrim itu menatakan operasi pengamanan
KTT ASEAN menjadi pertaruhan Indonesia di mata internasional. Setiap perilaku personel TNI-Polri dan seluruh unsur terkait di lapangan akan dilihat dan dinilai oleh masyarakat, tamu negara, media nasional maupun internasional.
"Setiap tindakan harus sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan mengedepankan tindakan yang humanis namun tegas apabila diperlukan segala bentuk penyimpangan dan hal-hal yang dapat merusak nama baik institusi," ungkap mantan Kapolda Banten itu.
Total ada 19.340 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan dalam pengamanan KTT ASEAN yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta mulai 5-7 September 2023. Personel Polri 6.182 orang dan TNI 13.158 personel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
