Jakarta: Mengingat covid-19 adalah proses panjang yang awalnya berubah dari gejala ringan hingga parah, sindrom pasca-covid-19 juga menjadi masalah serius.
Meskipun kasus covid-19 yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala parah, kelelahan, dan banyak komplikasi lainnya, pasien yang telah pulih dari virus covid-19 juga bisa mengalami gejala yang menetap untuk jangka waktu yang lama.
Dikutip Times of India, sindrom pasca-covid adalah keadaan mengalami komplikasi covid-19, bahkan setelah dites negatif untuk penyakit tersebut. Selama periode ini, seseorang dapat berubah dari mengalami gejala yang serupa dan paling umum dari virus covid-19 baru menjadi tidak menghadapi masalah sama sekali.
Beberapa gejala paling umum yang dapat dialami setelah sembuh dari covid-19 ialah sulit bernafas, nyeri sendi, nyeri dada, hilangnya rasa dan atau bau, serta kelelahan.
Terkait siapa yang akan mengalami gejala pasca covid-19, sejauh ini belum ada konfirmasi. Penelitian berbeda menunjukkan bahwa periode pemulihan pasca-covid-19 dapat berdampak banyak pada orang.
Menurut National Institute of Health, Inggris (NIH), kemungkinan infeksi tidak hanya dapat berkembang biak pada pasien pasca-covid, tetapi juga dapat memicu berbagai serangan multicabang pada berbagai organ tubuh.
Oleh karena itu, orang-orang yang paling mungkin mengalami sindrom pasca-covid dan gejalanya yang masih ada ialah orang dewasa di atas usia 50 tahun dan orang yang menderita gejala covid parah.
Untuk itu, jangan segan untuk segera konsultasi dengan dokter terkait masalah ini. Dokter bisa memberikan tindakan sebelum jauh lebih parah.
Pada masa pandemi ini untuk mencegah penularan covid-19, pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Mengingat covid-19 adalah proses panjang yang awalnya berubah dari gejala ringan hingga parah, sindrom pasca-covid-19 juga menjadi masalah serius.
Meskipun kasus covid-19 yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala parah, kelelahan, dan banyak komplikasi lainnya, pasien yang telah pulih dari virus covid-19 juga bisa mengalami gejala yang menetap untuk jangka waktu yang lama.
Dikutip
Times of India, sindrom pasca-covid adalah keadaan mengalami komplikasi covid-19, bahkan setelah dites negatif untuk penyakit tersebut. Selama periode ini, seseorang dapat berubah dari mengalami gejala yang serupa dan paling umum dari virus covid-19 baru menjadi tidak menghadapi masalah sama sekali.
Beberapa gejala paling umum yang dapat dialami setelah sembuh dari covid-19 ialah sulit bernafas, nyeri sendi, nyeri dada, hilangnya rasa dan atau bau, serta kelelahan.
Terkait siapa yang akan mengalami gejala pasca covid-19, sejauh ini belum ada konfirmasi. Penelitian berbeda menunjukkan bahwa periode pemulihan pasca-covid-19 dapat berdampak banyak pada orang.
Menurut National Institute of Health, Inggris (NIH), kemungkinan infeksi tidak hanya dapat berkembang biak pada pasien pasca-covid, tetapi juga dapat memicu berbagai serangan multicabang pada berbagai organ tubuh.
Oleh karena itu, orang-orang yang paling mungkin mengalami sindrom pasca-covid dan gejalanya yang masih ada ialah orang dewasa di atas usia 50 tahun dan orang yang menderita gejala covid parah.
Untuk itu, jangan segan untuk segera konsultasi dengan dokter terkait masalah ini. Dokter bisa memberikan tindakan sebelum jauh lebih parah.
Pada masa pandemi ini untuk mencegah penularan covid-19, pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
