5 Fakta Khutbah Salat Idulfitri di Bantul Viral Ditinggal Jemaah karena Bahas Politik

Jakarta: Viral di media sosial video jemaah salat Idulfitri di Lapangan Tamanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membubarkan diri saat khutbah sedang berlangsung. Ini lantaran khatib dalam ceramahnya menyinggung soal politik. Di antaranya seperti diunggah akun instagram @merapi_uncover. Akun itu menyebut alasan jemaah membubarkan diri walau khutbah belum selesai.   "[Video] Sholat ied di lapangan Tamanan Bantul lagi rame lur, khotbah politik di tinggal bubar jamaah." tulis akun tersebut. Berikut ini fakta-fakta khutbah salat Id ditinggal jamaah karena membahas soal kecurangan pemilu. 1. Nama Khatib  Diketahui khatib salat Idulfitri yang digelar di Lapangan Tamanan Kabupaten Bantul bernama Untung Cahyono. Untung cukup aktif mengisi acara online dan offline. Pada 2023 untung rutin mengisi materi 'Live Streaming Khutbah Jum'at' yang disiarkan melalui saluran YouTube resmi Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta. 2. Penjelasan UAD Saat khutbah Untung viral, UAD juga ikut ramai menjadi perbincangan. Ini karena Untung pernah menjadi dosen di salah satu kampus di Yogyakarta itu.  Terkait hal tersebut pihak UAD memberi penjelasan. Kabid Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha menjelaskan bahwa Untung pernah memang pernah menjadi pengajar di UAD. Namun, Untung hanya menjadi dosen tamu  Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI). Masa kerja Untung sudah berakhir pada 2022 silam. “Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD),” jelas Ariadi dalam siaran persnya seperti dikutip Medcom.id, Minggu, 14 April 2024. 3. Video Viral sampai Jemaah Bubar Pada video yang beredar, Untung menyinggung dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan terstruktur, sistematis dan masif. Bahkan khatib menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).   ".... ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai Presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," kata khatib dalam video tersebut.   "Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilihnya, sebaiknya istighfar karena pilihannya telah membuat kecewa banyak pihak," lanjut khatib tersebut.     4. Untung Jelaskan Alasan Singgung Soal Politik Untung menyampaikan materi tersebut sebagai bentuk kritik. Adapun materi ceramahnya sudah ia persiapkan sedari rumah. Adapun konteks dalam khutbahnya adalah saling mengingatkan. "(Materi khotbah) itu saya bikin di rumah, tidak mendadak, saya persiapkan jelas. Sebagai muslim belajar banyak hal. Kritik sesuatu penting. Saling mengingatkan. Konteks saling mengingatkan tidak ada batasannya," kata Untung di Yogyakarta, Sabtu, 13 April 2024.  Dia mengatakan materi soal politik di dalam ceramahnya ada sedikit dibanding tentang nasihat kepada sesama umat islam. Menurut dia apabila ada jemaah yang meninggalkan lokasi sebelum cemarah beres adalah hal biasa. 5. Untung Menyampaikan Permintaan Maaf Untung menyatakan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang keberatan dengan materi yang disampaikan. Ia mengatakan akan mengevaluasi diri.  "Saya menyatakan memohon maaf atas apa yang sudah membuat warga mungkin terganggu dengan pandangan kami. Kami harus lebih dewasa dan berhati-hati, khususnya berbicara di depan forum, apalagi di depan jemaah besar. Penting bagi saya introspeksi diri, muhasabah, dan koreksi diri ketika apa yang saya sampaikan jadi persoalan. Ketika berbicara dengan bahan teks harus saya cermati sebelum saya bacakan," ungkapnya.