medcom.id, Jakarta: Petugas Rumah Sakit Polri belum bisa mengidentifikasi enam dari tujuh jenazah akibat bom di kawasan Sarinah, Jakarta. Satu jenazah teridentifikasi warga Kanada.
"Kebetulan saat itu korban membawa paspor," kata dokter Rumah Sakit Polri Heny Sulistyowati di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (15/1/2016).
Heny mengatakan, proses identifikasi terhadap enam jenazah masih berlangsung. Seperti memeriksa odontologi (pemeriksaan gigi), sidik jari dan DNA korban.
"Kami juga harus melakukan tes DNA dari keluarga korban. Butuh waktu untuk identifikasi korban," ujar Heny.
Ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri, Jakarta, Rabu 14 Januari 2016. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay
Heny mengatakan, bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa melapor ke pos antemortem RS Polri Kramatjati. Polisi akan mengambil darah dan air liur pelapor untuk dicocokkan dengan data dari jenazah.
Diperkirakan, lima jenazah yang belum teridentifikasi adalah teroris yang beraksi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.50 WIB, Kamis 14 Januari. Sedangkan satu jenazah adalah warga Indonesia.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, pihaknya menembak mati lima teroris. Sedangkan warga sipil yang meninggal dalam kejadian itu dua orang, satu warga Indonesia dan satu warga Kanada.
Kerabat warga negara Kanada, korban bom Sarinah di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Rabu 14 Januari 2016. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay
medcom.id, Jakarta: Petugas Rumah Sakit Polri belum bisa mengidentifikasi enam dari tujuh jenazah akibat bom di kawasan Sarinah, Jakarta. Satu jenazah teridentifikasi warga Kanada.
"Kebetulan saat itu korban membawa paspor," kata dokter Rumah Sakit Polri Heny Sulistyowati di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (15/1/2016).
Heny mengatakan, proses identifikasi terhadap enam jenazah masih berlangsung. Seperti memeriksa odontologi (pemeriksaan gigi), sidik jari dan DNA korban.
"Kami juga harus melakukan tes DNA dari keluarga korban. Butuh waktu untuk identifikasi korban," ujar Heny.
Ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri, Jakarta, Rabu 14 Januari 2016. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay
Heny mengatakan, bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa melapor ke pos antemortem RS Polri Kramatjati. Polisi akan mengambil darah dan air liur pelapor untuk dicocokkan dengan data dari jenazah.
Diperkirakan, lima jenazah yang belum teridentifikasi adalah teroris yang beraksi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.50 WIB, Kamis 14 Januari. Sedangkan satu jenazah adalah warga Indonesia.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, pihaknya menembak mati lima teroris. Sedangkan warga sipil yang meninggal dalam kejadian itu dua orang, satu warga Indonesia dan satu warga Kanada.
Kerabat warga negara Kanada, korban bom Sarinah di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Rabu 14 Januari 2016. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
