Jakarta: Kesadaran bela negara dinilai sangat penting ditanamkan kepada seluruh warga. Hal itu sebagai bentuk revolusi mental sekaligus membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman yang mengarah kepada disintegrasi bangsa.
Hal itu Kepala Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Gigih Retnowati saat memimpin upacara peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-71 di Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.
Gigih menyebut kesadaran bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai kecintaan dan kesetiaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Nilai dasar bela negara adalah kesadaran berbangsa dan bernegara dan cinta tanah air yang bedasarkan UUD 1945 dan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara," kata Gigih.
Gigih berharap, melalui bela negara seluruh aparatur BTKP terbangun karakter disiplinnya, juga optimis dan taat hukum, serta bekerja keras dalam menunaikan seluruh kewajiban tanggung jawabnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan insan perhubungan yang memegang teguh lima Citra Perhubungan.
Selain memperingati Hari Bela Negara, upacara itu sekaligus memperingati Hari Ibu. "Meski Hari Ibu jatuh pada 22 Desember , upacara hari ini menjadi salah satu bagian kecintaan kita kepada sosok perempuan sebagai perlambang kesetiaan kepada keluarga, profesi, dan kepada tanah air," kata Gigih.
Gigih berharap momentum peringatan Hari Ibu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan kaum perempuan Indonesia sebagai sumber daya potensial pembangunan.
Jakarta: Kesadaran bela negara dinilai sangat penting ditanamkan kepada seluruh warga. Hal itu sebagai bentuk revolusi mental sekaligus membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman yang mengarah kepada disintegrasi bangsa.
Hal itu Kepala Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Gigih Retnowati saat memimpin upacara peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-71 di Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.
Gigih menyebut kesadaran bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai kecintaan dan kesetiaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Nilai dasar bela negara adalah kesadaran berbangsa dan bernegara dan cinta tanah air yang bedasarkan UUD 1945 dan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara," kata Gigih.
Gigih berharap, melalui bela negara seluruh aparatur BTKP terbangun karakter disiplinnya, juga optimis dan taat hukum, serta bekerja keras dalam menunaikan seluruh kewajiban tanggung jawabnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan insan perhubungan yang memegang teguh lima Citra Perhubungan.
Selain memperingati Hari Bela Negara, upacara itu sekaligus memperingati Hari Ibu. "Meski Hari Ibu jatuh pada 22 Desember , upacara hari ini menjadi salah satu bagian kecintaan kita kepada sosok perempuan sebagai perlambang kesetiaan kepada keluarga, profesi, dan kepada tanah air," kata Gigih.
Gigih berharap momentum peringatan Hari Ibu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan kaum perempuan Indonesia sebagai sumber daya potensial pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
