Yogyakarta: Wilayah Ibu Kota DKI Jakarta kembali dikepung banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa malam, 31 Desember 2019 hingga Rabu pagi, 1 Januari 2020. Masalah ini mendapat perhatian khusus kepala negara.
Presiden Joko Widodo secara khusus menginstruksikan tiga langkah untuk menangani banjir Jakarta. Di antaranya menekankan keselamatan warga melalui kerja sama berbagai pihak. BNPB, Tim SAR dan pemerintah provinsi DKI Jakarta diminta sigap dalam melakukan evakuasi.
"Semuanya harus segera bergerak bersama-sama untuk memberikan rasa aman, memberikan keselamatan kepada warga yang terkena bencana banjir," kata Jokowi di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta, Rabu, 1 Januari 2020.
Jokowi menambahkan langkah berikutnya mempercepat operasional fasilitas umum yang terdampak banjir. Yakni wilayah Bandara Halim Perdanakusuma, Tol Cikampek dan Tol Dalam Kota.
"Saya kira ini harus segera dinormalisasi sehingga fungsi-fungsi itu kembali menjadi normal," tuturnya.
Di sisi lain, penanggulangan banjir mesti dilakukan secara komprehensif oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Saat ini pembangunan waduk Cimahi dan Ciawi sebagai langkah antisipasi banjir masih dalam progres perampungan tahun depan.
"Tetapi di luar itu, semuanya harus selesai. Saya tadi sudah perintah Menteri PU untuk cek lapangan," pungkas dia.
Banjir terpantau masuk ke pemukim warga hingga fasilitas umum seperti Perumahan Palad, Pulo Gadung; Kampung Tengah Kramat Jati, Jakarta Timur; Jalan Marga Jaya, Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Banjir juga terjadi di depan pos pemadam kebakaran Jakan Tanjung Duren, Jakarta Barat dengan ketinggian 30 cm. Lalu, di Jalan Gurame rawamangun, Jakarta Timur.
Kemudian di Jalan Arjuna Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat juga terjadi dengan ketinggian 20-30 cm. Bandara Halim Perdanakusuma hingga sejumlah tol dalam kota.
Selain itu, banjir juga menggenangi perumahan Kalideres Permai, Jakarta Barat, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.
Yogyakarta: Wilayah Ibu Kota DKI Jakarta kembali dikepung banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa malam, 31 Desember 2019 hingga Rabu pagi, 1 Januari 2020. Masalah ini mendapat perhatian khusus kepala negara.
Presiden Joko Widodo secara khusus menginstruksikan tiga langkah untuk menangani banjir Jakarta. Di antaranya menekankan keselamatan warga melalui kerja sama berbagai pihak. BNPB, Tim SAR dan pemerintah provinsi DKI Jakarta diminta sigap dalam melakukan evakuasi.
"Semuanya harus segera bergerak bersama-sama untuk memberikan rasa aman, memberikan keselamatan kepada warga yang terkena bencana banjir," kata Jokowi di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta, Rabu, 1 Januari 2020.
Jokowi menambahkan langkah berikutnya mempercepat operasional fasilitas umum yang terdampak banjir. Yakni wilayah Bandara Halim Perdanakusuma, Tol Cikampek dan Tol Dalam Kota.
"Saya kira ini harus segera dinormalisasi sehingga fungsi-fungsi itu kembali menjadi normal," tuturnya.
Di sisi lain, penanggulangan banjir mesti dilakukan secara komprehensif oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Saat ini pembangunan waduk Cimahi dan Ciawi sebagai langkah antisipasi banjir masih dalam progres perampungan tahun depan.
"Tetapi di luar itu, semuanya harus selesai. Saya tadi sudah perintah Menteri PU untuk cek lapangan," pungkas dia.
Banjir terpantau masuk ke pemukim warga hingga fasilitas umum seperti Perumahan Palad, Pulo Gadung; Kampung Tengah Kramat Jati, Jakarta Timur; Jalan Marga Jaya, Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Banjir juga terjadi di depan pos pemadam kebakaran Jakan Tanjung Duren, Jakarta Barat dengan ketinggian 30 cm. Lalu, di Jalan Gurame rawamangun, Jakarta Timur.
Kemudian di Jalan Arjuna Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat juga terjadi dengan ketinggian 20-30 cm. Bandara Halim Perdanakusuma hingga sejumlah tol dalam kota.
Selain itu, banjir juga menggenangi perumahan Kalideres Permai, Jakarta Barat, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
