Jakarta: Arus lalu lintas di Jalan Iskandarsyah Raya tersendat. Penumpukan kendaraan terjadi karena unjuk rasa pengemudi taksi dan ojek daring yang tergabung dalam Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana) di depan Kantor Pusat Go-Jek Indonesia, Gedung Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.
Pantauan Medcom.id, lalu lintas mulai padat dari Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru hingga titik lokasi aksi, sepanjang kurang lebih 550 meter. Kemacetan terjadi akibat mobil para peserta aksi diparkir di bahu jalan.
Baca: Kantor Go-Jek Didemo
Polisi mengatur arus lalu lintas yang mengarah ke Mabes Polri. Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Budi Sartono sempat mengatakan bakal merekayasa arus lalu lintas bila massa mengganggu kelancaran kendaraan lain di Jalan Iskandaryah Raya.
"Kalau nanti pedemonya datang menutup jalan dan sebagainya, kita rekayasa," jelas Budi di lokasi, Rabu, 12 September 2018.
Demo berlangsung di belakang Gedung Pasaraya Blok M, namun massa diimbau beralih ke area depan. Aksi mereka dinilai mengganggu kendaraan yang masuk ke dalam gedung.
Mereka beunjuk rasa demi menagih janji pengembang aplikasi, Grab dan Go-Jek Indonesia. Mereka menolak keras pengembang aplikasi menjadi perusahaan transportasi. Pedemo juga menolak eksploitasi terhadap sopir.
Massa melawan keras kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi daring. Terkahir, bila pengembang aplikasi tidak memenuhi tuntutan, massa meminta pemerintah mengusir Grab dan Go-Jek dan membuatkan aplikasi serupa.
Jakarta: Arus lalu lintas di Jalan Iskandarsyah Raya tersendat. Penumpukan kendaraan terjadi karena unjuk rasa pengemudi taksi dan ojek daring yang tergabung dalam Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana) di depan Kantor Pusat Go-Jek Indonesia, Gedung Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.
Pantauan
Medcom.id, lalu lintas mulai padat dari Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru hingga titik lokasi aksi, sepanjang kurang lebih 550 meter. Kemacetan terjadi akibat mobil para peserta aksi diparkir di bahu jalan.
Baca: Kantor Go-Jek Didemo
Polisi mengatur arus lalu lintas yang mengarah ke Mabes Polri. Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Budi Sartono sempat mengatakan bakal merekayasa arus lalu lintas bila massa mengganggu kelancaran kendaraan lain di Jalan Iskandaryah Raya.
"Kalau nanti pedemonya datang menutup jalan dan sebagainya, kita rekayasa," jelas Budi di lokasi, Rabu, 12 September 2018.
Demo berlangsung di belakang Gedung Pasaraya Blok M, namun massa diimbau beralih ke area depan. Aksi mereka dinilai mengganggu kendaraan yang masuk ke dalam gedung.
Mereka beunjuk rasa demi menagih janji pengembang aplikasi, Grab dan Go-Jek Indonesia. Mereka menolak keras pengembang aplikasi menjadi perusahaan transportasi. Pedemo juga menolak eksploitasi terhadap sopir.
Massa melawan keras kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi daring. Terkahir, bila pengembang aplikasi tidak memenuhi tuntutan, massa meminta pemerintah mengusir Grab dan Go-Jek dan membuatkan aplikasi serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)
