medcom.id, Tangerang: Oscar Desano (27), salah satu kru kabin pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu, 28 Desember 2014, hingga saat ini jasadnya belum ditemukan.
Oscar adalah sulung dari lima bersaudara. Dari hasil jerih payahnya sebagai kru kabin AirAsia, dia menjadi tulang punggung keluarga.
Pria kelahiran Jakarta, 2 Desember 1987, itu adalah salah satu kabin kru pesawat nahas yang terbang dengan rute Surabaya-Singapura dan hilang kontak pada Minggu, 28 Desember 2014.
Kerabat serta tetangga Oscar di Perumahan Pondok Benda Timur, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, menilai Oscar merupakan tulang punggung keluarga.
Agus Sulaeman, Ketua RT di tempat Oscar tinggal bersama keluarganya selama hampir lima tahun, mengatakan selama bekerja sebagai pramugara di maskapai penerbangan AirAsia, Oscar lebih fokus bekerja hingga jarang berkomunikasi dengan warga sekitar.
Maklum, pekerjaannya sebagai pramugara membuatnya harus terbang ke berbagai wilayah melayani penumpang dalam penerbangan.
Sedangkan Ayu, adik kelas Oscar semasa sekolah menengah pertama (SMP) di bilangan Pamulang, menilai Oscar kakak kelas yang mudah bergaul, dikenal oleh semua guru, serta aktif berorganisasi di sekolah.
Hingga kini kediaman rumah orangtua Oscar di Pamulang Permai II masih terlihat sepi, di ketahui semua keluarga Oscar tengah berada di Surabaya, menantikan proses evakuasi jenazah seluruh korban QZ8501.
medcom.id, Tangerang: Oscar Desano (27), salah satu kru kabin pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu, 28 Desember 2014, hingga saat ini jasadnya belum ditemukan.
Oscar adalah sulung dari lima bersaudara. Dari hasil jerih payahnya sebagai kru kabin AirAsia, dia menjadi tulang punggung keluarga.
Pria kelahiran Jakarta, 2 Desember 1987, itu adalah salah satu kabin kru pesawat nahas yang terbang dengan rute Surabaya-Singapura dan hilang kontak pada Minggu, 28 Desember 2014.
Kerabat serta tetangga Oscar di Perumahan Pondok Benda Timur, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, menilai Oscar merupakan tulang punggung keluarga.
Agus Sulaeman, Ketua RT di tempat Oscar tinggal bersama keluarganya selama hampir lima tahun, mengatakan selama bekerja sebagai pramugara di maskapai penerbangan AirAsia, Oscar lebih fokus bekerja hingga jarang berkomunikasi dengan warga sekitar.
Maklum, pekerjaannya sebagai pramugara membuatnya harus terbang ke berbagai wilayah melayani penumpang dalam penerbangan.
Sedangkan Ayu, adik kelas Oscar semasa sekolah menengah pertama (SMP) di bilangan Pamulang, menilai Oscar kakak kelas yang mudah bergaul, dikenal oleh semua guru, serta aktif berorganisasi di sekolah.
Hingga kini kediaman rumah orangtua Oscar di Pamulang Permai II masih terlihat sepi, di ketahui semua keluarga Oscar tengah berada di Surabaya, menantikan proses evakuasi jenazah seluruh korban QZ8501.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)
