Menkominfo: PPKM Tidak Menghambat Proses Pembangunan Infrastruktur Digital

Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memastikan pembangunan infrastruktur digital tetap berjalan, meskipun di tengah suasana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Johnny menegaskan PPKM bukan menjadi hambatan. "PPKM tidak menghambat Kemenkominfo untuk terus membangun infrastruktur digital," ujar Johhny, dalam program Indonesia Town Hall Metro TV, Rabu, 28 Juli 2021. Johnny memaparkan, dari total 83.218 desa/kelurahan di Indonesia, saat ini telah ada 70.760 desa/kelurahan yang sudah terjangkau cakupan sinyal telekomunikasi. Masih tersisa 12.548 yang dalam proses penyelesaian pembangunan Base Transceiver Station (BTS), baik di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) dan bukan 3T. Dari jumlah tersebut, Kemenkominfo memiliki tanggungjawab untuk mengcover 9.113 wilayah 3T. Pihaknya bersama DPR dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) punya komitmen sama untuk membiayai dengan APBN untuk menyelesiakan pembangunan infrastruktur digital di wilayah 3T. "Dari program itu, 2021 ini kami menyelesaikan pembangunan BTS di 4.200 desa/kelurahan, dan sisanya pada 2022. Dengan demikian, 2022 akan selesai seluruhnya infrastruktur BTS di seluruh wilayah 3T,” kata Johnny. Pada saat yang bersamaan, operator seluler juga berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan BTS di 3.435 desa/kelurahan di wilayah komersial. Diharapkan, seluruh wilayah 3T sudah mendapat jaringan sinyal 4g yang menjadi fondasi utama pembangunan atau akselerasi transformasi digital. Johnny melanjutkan, BTS menjadi salah satu dari tahapan atau bagian dari pembanguan infrastruktur TIK. Tahapan pertama adalah backbone (jaringan tulang punggung). Saat ini, jaringan tulang punggung seperti fiber optik, baik di darat dan di laut telah dibangun sepanjang 342 ribu kilometer. Termasuk di dalamnya Palapa Ring. “Tetapi masih juga ada yang belum selesai untuk menghubungkan titik-titiknya. Pada 2022 juga kami harapkan untuk bisa diselesaikan dan menyambung jaringan fiber optik ini,” ujar Johnny. Tahapan kedua, yakni di middle mile dengan pemanfaatan kapasitas satelit. Menurut Johnny, Indonesia memanfaatkan sembilan satelit untuk kebutuhan telekomunikasi. Sembilan satelit tersebut terdiri dari lima satelit nasional dan empat satelit asing. "Kita juga harus menyediakan satelit baru untuk memenuhi kebutuhan kita. Sehingga kita juga menggunakan yang disebut dengan microwave link dan fiber link di middle mile," katanya. Tahapan ketiga, adalah pembangunan BTS untuk menghasilkan coverage sinyal 4G di seluruh wilayah 3T dan menyediakan akses internet. Kehadiran BTS ini akan meningkatkan pelayanan kantor desa, kesehatan, dan pendidikan di wilayah 3T. Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR Dave Laksono memandang seluruh program yang dijalankan oleh Kemenkominfo sudah sesuai jalur. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan anggaran yang terjadi sejak 2020. Namun, Dave juga mengingatkan Kemenkominfo agar tidak tidak melupakan pembangunan SDM dalam memperbanyak talenta digital. "Penting juga untuk mendidik kader untuk menggunakan internet dengan baik dan benar," kata Dave.