Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas gempa tektonik signifikan mengguncang busur Jawa dalam empat hari terakhir. Terhitung mulai 6 hingga 9 Agustus 2021.
Rentetan gempa tersebut, yakni gempa Selat Sunda dengan magnitudo (M) 5,3 sekitar pukul 18.08.17 WIB, pada 6 Agustus 2021, dan gempa Selatan Jawa Barat (M 4,1) pukul 17.30.23 WIB, pada 8 Agustus 2021. Selanjutnya, gempa Selatan Jawa Barat (M 4,1) pukul 20.07.15 WIB, pada 8 Agustus 2021, dan gempa Selatan Jawa Tengah (M 4,8) pukul 21.36.01 WIB maksimum III MMI, pada 9 Agustus 2021.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan rentetan gempa signifikan ini mencipkatan kepanikan masyarakat. Namun, tidak menimbulkan kerusakan bangunan rumah warga.
"Jika kita perhatikan sepintas terkait urutan waktu kejadiannya, rentetan gempa tersebut di atas tampak bahwa gempa terjadi secara berurutan dari arah barat ke timur, dari Selat Sunda dan bergeser ke Selatan Jawa tengah. Apakah aktivitas gempa signifikan ini akan berlanjut ke timur seperti Jawa Timur, Bali, atau hingga ke Lombok? Hal ini belum dapat diprediksi," ujar Daryono dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 11 Agustus 2021.
Baca: BMKG: Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Sejumlah Perairan Indonesia
Ia menyatakan seluruh gempa berpusat di Samudra Hindia. Sumber gempa di antaranya di zona megathrust, benioff, dan sesar aktif pada dasar laut dalam Lempeng Eurasia.
"Rentetan gempa signifikan di busur Jawa ini menarik karena sebagian besar pusat gempanya terletak di klaster zona aktif gempa pada bulan Juli 2021 yang lalu," ucap dia.
Hasil monitoring gempa selama 20 hari terakhir, tampak klaster zona aktif gempa terdapat di Barat Aceh, Mentawai, Lampung, Selat Sunda, dan seluruh wilayah Selatan Jawa. Kemudian, Lombok, Sumba, Sulawesi Tengah, Laut Maluku, Seram, dan Papua Barat bagian Utara.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) mencatat aktivitas
gempa tektonik signifikan mengguncang busur Jawa dalam empat hari terakhir. Terhitung mulai 6 hingga 9 Agustus 2021.
Rentetan gempa tersebut, yakni gempa Selat Sunda dengan magnitudo (M) 5,3 sekitar pukul 18.08.17 WIB, pada 6 Agustus 2021, dan gempa Selatan Jawa Barat (M 4,1) pukul 17.30.23 WIB, pada 8 Agustus 2021. Selanjutnya, gempa Selatan Jawa Barat (M 4,1) pukul 20.07.15 WIB, pada 8 Agustus 2021, dan gempa Selatan Jawa Tengah (M 4,8) pukul 21.36.01 WIB maksimum III MMI, pada 9 Agustus 2021.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan rentetan gempa signifikan ini mencipkatan kepanikan masyarakat. Namun, tidak menimbulkan kerusakan bangunan rumah warga.
"Jika kita perhatikan sepintas terkait urutan waktu kejadiannya, rentetan gempa tersebut di atas tampak bahwa gempa terjadi secara berurutan dari arah barat ke timur, dari Selat Sunda dan bergeser ke Selatan Jawa tengah. Apakah aktivitas gempa signifikan ini akan berlanjut ke timur seperti Jawa Timur, Bali, atau hingga ke Lombok? Hal ini belum dapat diprediksi," ujar Daryono dilansir dari
Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 11 Agustus 2021.
Baca:
BMKG: Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Sejumlah Perairan Indonesia
Ia menyatakan seluruh gempa berpusat di Samudra Hindia. Sumber gempa di antaranya di zona megathrust, benioff, dan sesar aktif pada dasar laut dalam Lempeng Eurasia.
"Rentetan gempa signifikan di busur Jawa ini menarik karena sebagian besar pusat gempanya terletak di klaster zona aktif gempa pada bulan Juli 2021 yang lalu," ucap dia.
Hasil monitoring gempa selama 20 hari terakhir, tampak klaster zona aktif gempa terdapat di Barat Aceh, Mentawai, Lampung, Selat Sunda, dan seluruh wilayah Selatan Jawa. Kemudian, Lombok, Sumba, Sulawesi Tengah, Laut Maluku, Seram, dan Papua Barat bagian Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
