Jakarta: Belasan penari Raung Maung membuka apik gelaran EKI Update 3.0, bertema Selamat datang di #LyfeKidsJamanNow. Dibawakan lengkap dengan sisingaan Jawa Barat, dipadukan dengan goyang Jaipong dan unsur tari modern, membuat penonton tak sabar untuk melihat pertunjukan sesungguhnya.
Pada Senin 27 November, malam, para wartawan mendapat kesempatan menyaksikan gladi bersih, penampilan lengkap Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company dengan kostum dan rupa lainnya. Pertunjukan ini baru benar-benar bisa dinikmati masyarakat pada 28-30 November.
Yang menarik pada gelaran EKI Update 3.0, EKI Dance Company bekerja sama dengan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Delapan anak didik YPAC berkolaborasi dengan EKI dalam show choir membawakan lagu Kicir-kicir, Selayang Pandang, dan Yamko Rambe Yamko, secara medley.
Melalui EKI Update, EKI Dance Company berusaha menyuarakan sikap atau pendapat seputar fenomena kehidupan melalui karya. Untuk itu, selalu ada tema yang berbeda dalam setiap penyelenggaraan EKI Update.
Terkait tema #LyfeKidsJamanNow, produser EKI Update 3.0 Aiko Senosoenoto mengatakan banyak orang beranggapan bahwa anak zaman sekarang adalah generasi instan atau hanya pemuja kebebasan. Ternyata, fenomena #LyfeKidsJamanNow juga dialami mereka yang berkebutuhan khusus.
"Pertunjukan kali ini memang berbeda. Kami bekerja sama dengan adik-adik dari YPAC. Dan ini juga kali pertama kami bikin koreografer untuk pengguna kursi roda. Awalnya kami pikir sulit, namun kami lihat anak-anak sangat antusias, sehingga proses berjalan lancar. Untuk acara ini, waktu latihan hanya dua bulan," kata Aiko saat ditemui di Gedung Kesenian Jakarta, Senin, 27 November 2017.
Konferensi pers pertunjukan EKI Update 3.0
Dalam kesempatan itu, Ketua YPAC Jakarta Purnamawati Muki Reksoprodjo mengungkapkan bahwa selama ini anak-anak berkebutuhan khusus dipandang tidak mampu, minder, dan sebagainya. Bersama EKI Dance Company, masyarakat bisa melihat anak-anak YPAC menyanyi, menari, dan percaya diri.
"Saya berharap jerih payah ini dapat menghasilkan sesuatu yang terbaik buat kami. Kegiatan ini membuat mereka (anak-anak YPAC) lebih bergairah. Karena kegiatan rutin mereka setiap hari hanya datang ke sekolah dan mengikuti terapi," tutur Purnamawati.
Tujuan acara ini memang untuk membantu anak-anak di YPAC. Keuntungan dari penjualan tiket akan disumbangkan untuk pembinaan anak-anak berkebutuhan khusus.
Dalam konferensi pers, General Manager EKI Surya Setya Mulya menyampaikan bahwa tiket EKI Update 3.0, terdiri dari berbagai kategori. Untuk kategori tiket Dope Rp150 ribu, Amazeballs Rp250 ribu, dan Lit Rp500 ribu.
EKI Update 3.0 adalah pertunjukan seni yang mengemas tari, mini musikal, talkshow dalam satu sajian. Pengisi sesi talkshow adalah penyanyi dan aktor Morgan Oey (28 November), Duo DJ KMKZ & David Beatt (29 November), serta komikal, aktor, penulis Ernest Prakarsa (30 November).
Jakarta: Belasan penari Raung Maung membuka apik gelaran EKI Update 3.0, bertema Selamat datang di #LyfeKidsJamanNow. Dibawakan lengkap dengan sisingaan Jawa Barat, dipadukan dengan goyang Jaipong dan unsur tari modern, membuat penonton tak sabar untuk melihat pertunjukan sesungguhnya.
Pada Senin 27 November, malam, para wartawan mendapat kesempatan menyaksikan gladi bersih, penampilan lengkap Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company dengan kostum dan rupa lainnya. Pertunjukan ini baru benar-benar bisa dinikmati masyarakat pada 28-30 November.
Yang menarik pada gelaran EKI Update 3.0, EKI Dance Company bekerja sama dengan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Delapan anak didik YPAC berkolaborasi dengan EKI dalam show choir membawakan lagu Kicir-kicir, Selayang Pandang, dan Yamko Rambe Yamko, secara medley.
Melalui EKI Update, EKI Dance Company berusaha menyuarakan sikap atau pendapat seputar fenomena kehidupan melalui karya. Untuk itu, selalu ada tema yang berbeda dalam setiap penyelenggaraan EKI Update.
Terkait tema #LyfeKidsJamanNow, produser EKI Update 3.0 Aiko Senosoenoto mengatakan banyak orang beranggapan bahwa anak zaman sekarang adalah generasi instan atau hanya pemuja kebebasan. Ternyata, fenomena #LyfeKidsJamanNow juga dialami mereka yang berkebutuhan khusus.
"Pertunjukan kali ini memang berbeda. Kami bekerja sama dengan adik-adik dari YPAC. Dan ini juga kali pertama kami bikin koreografer untuk pengguna kursi roda. Awalnya kami pikir sulit, namun kami lihat anak-anak sangat antusias, sehingga proses berjalan lancar. Untuk acara ini, waktu latihan hanya dua bulan," kata Aiko saat ditemui di Gedung Kesenian Jakarta, Senin, 27 November 2017.
Konferensi pers pertunjukan EKI Update 3.0
Dalam kesempatan itu, Ketua YPAC Jakarta Purnamawati Muki Reksoprodjo mengungkapkan bahwa selama ini anak-anak berkebutuhan khusus dipandang tidak mampu, minder, dan sebagainya. Bersama EKI Dance Company, masyarakat bisa melihat anak-anak YPAC menyanyi, menari, dan percaya diri.
"Saya berharap jerih payah ini dapat menghasilkan sesuatu yang terbaik buat kami. Kegiatan ini membuat mereka (anak-anak YPAC) lebih bergairah. Karena kegiatan rutin mereka setiap hari hanya datang ke sekolah dan mengikuti terapi," tutur Purnamawati.
Tujuan acara ini memang untuk membantu anak-anak di YPAC. Keuntungan dari penjualan tiket akan disumbangkan untuk pembinaan anak-anak berkebutuhan khusus.
Dalam konferensi pers, General Manager EKI Surya Setya Mulya menyampaikan bahwa tiket EKI Update 3.0, terdiri dari berbagai kategori. Untuk kategori tiket Dope Rp150 ribu, Amazeballs Rp250 ribu, dan Lit Rp500 ribu.
EKI Update 3.0 adalah pertunjukan seni yang mengemas tari, mini musikal, talkshow dalam satu sajian. Pengisi sesi talkshow adalah penyanyi dan aktor Morgan Oey (28 November), Duo DJ KMKZ & David Beatt (29 November), serta komikal, aktor, penulis Ernest Prakarsa (30 November).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
