Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan pergerakan masyarakat meningkat tajam sejak gelombang kedua pada Juli 2021. Masyarakat diminta mewaspadai penularan covid-19 akibat lonjakan mobilitas menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
“Mobilitas kita sudah jauh sekali naiknya,” kata anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam telekonferensi di Jakarta, Senin, 29 November 2021.
Dewi mengatakan mobilitas masyarakat pengguna kereta api meningkat hingga lima kali lipat. Pergerakan masyarakat pada Juli 2021 melibatkan 106.450 orang, lebih rendah jika dibanding pergerakan hingga akhir November 2021, yakni 572.775.
Baca: Kasus Aktif Diprediksi Mencapai 400 Ribu pada Gelombang Ketiga
Tren serupa terjadi pada mobilitas menggunakan pesawat udara yang sebelumnya hanya 353.221 pada Juli 2021. Saat ini, mobilitas melibatkan 1.592.575 penumpang atau meningkat hingga 350 persen.
“Berarti ada potensi penularan dari satu wilayah ke wilayah lain,” papar Dewi.
Dewi mengimbau masyarakat bijak dalam bermobilisasi, apalagi menjelang libur Nataru. Peningkatan mobilitas yang tidak dibarengi kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) bisa berujung pada meroketnya kasus covid-19.
Jakarta: Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan
Covid-19 mengatakan pergerakan masyarakat meningkat tajam sejak gelombang kedua pada Juli 2021. Masyarakat diminta mewaspadai penularan covid-19 akibat lonjakan mobilitas menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
“Mobilitas kita sudah jauh sekali naiknya,” kata anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam telekonferensi di Jakarta, Senin, 29 November 2021.
Dewi mengatakan mobilitas masyarakat pengguna kereta api meningkat hingga lima kali lipat. Pergerakan masyarakat pada Juli 2021 melibatkan 106.450 orang, lebih rendah jika dibanding pergerakan hingga akhir November 2021, yakni 572.775.
Baca:
Kasus Aktif Diprediksi Mencapai 400 Ribu pada Gelombang Ketiga
Tren serupa terjadi pada mobilitas menggunakan pesawat udara yang sebelumnya hanya 353.221 pada Juli 2021. Saat ini, mobilitas melibatkan 1.592.575 penumpang atau meningkat hingga 350 persen.
“Berarti ada potensi penularan dari satu wilayah ke wilayah lain,” papar Dewi.
Dewi mengimbau masyarakat bijak dalam bermobilisasi, apalagi menjelang libur
Nataru. Peningkatan mobilitas yang tidak dibarengi kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) bisa berujung pada meroketnya kasus covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
