Jakarta: Dalam langkah nyata menuju Net Zero Emissions (NZE) dan keberlanjutan lingkungan, PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menjalin kemitraan strategis dengan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
Kerja sama bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) dari industri migas dan petrokimia, mendukung pemenuhan regulasi pemerintah sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) oleh Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga, Maya Kusmaya dan President Director PT PPLI, Yoshiaki Chida disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Kemitraan ini tidak hanya mencakup aspek bisnis, tetapi juga berfokus pada pengembangan layanan strategis, termasuk transfer pengetahuan, pemanfaatan aset bersama, serta layanan di berbagai wilayah sesuai kebutuhan.
Riva Siahaan menyampaikan kerja sama ini mencerminkan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menjadi lebih dari sekadar penyedia energi namun juga perusahaan hadir sebagai mitra yang siap mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan limbah industri.
“Kami melihat pengelolaan limbah B3 sebagai tanggung jawab besar yang memerlukan kolaborasi strategis. Dengan dukungan PT PPLI, kami berharap dapat memenuhi standar lingkungan yang ketat dan meningkatkan pelayanan untuk industri pengelola limbah, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di seluruh Indonesia,” ujar Riva dalam keterangannya, Jumat 1 November 2024.
Pada kesempatan yang sama, President Director PT PPLI, Yoshiaki Chida, menyampaikan keyakinannya bahwa kemitraan ini akan semakin memperkuat peran PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di Indonesia.
“Dengan pengalaman luas kami dalam pengelolaan limbah serta izin lengkap, PPLI mampu menyediakan layanan pengolahan limbah yang komprehensif dan tepat waktu. Kami berharap kerja sama ini dapat membawa dampak signifikan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah nasional dan memperkuat keberlanjutan lingkungan,” imbuh Yoshiaki.
Jakarta: Dalam langkah nyata menuju Net Zero Emissions (NZE) dan keberlanjutan lingkungan, PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menjalin kemitraan strategis dengan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
Kerja sama bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) dari industri migas dan petrokimia, mendukung pemenuhan regulasi pemerintah sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) oleh Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga, Maya Kusmaya dan President Director PT PPLI, Yoshiaki Chida disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Kemitraan ini tidak hanya mencakup aspek bisnis, tetapi juga berfokus pada pengembangan layanan strategis, termasuk transfer pengetahuan, pemanfaatan aset bersama, serta layanan di berbagai wilayah sesuai kebutuhan.
Riva Siahaan menyampaikan kerja sama ini mencerminkan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menjadi lebih dari sekadar penyedia energi namun juga perusahaan hadir sebagai mitra yang siap mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan limbah industri.
“Kami melihat pengelolaan limbah B3 sebagai tanggung jawab besar yang memerlukan kolaborasi strategis. Dengan dukungan PT PPLI, kami berharap dapat memenuhi standar lingkungan yang ketat dan meningkatkan pelayanan untuk industri pengelola limbah, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di seluruh Indonesia,” ujar Riva dalam keterangannya, Jumat 1 November 2024.
Pada kesempatan yang sama, President Director PT PPLI, Yoshiaki Chida, menyampaikan keyakinannya bahwa kemitraan ini akan semakin memperkuat peran PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di Indonesia.
“Dengan pengalaman luas kami dalam pengelolaan limbah serta izin lengkap, PPLI mampu menyediakan layanan pengolahan limbah yang komprehensif dan tepat waktu. Kami berharap kerja sama ini dapat membawa dampak signifikan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah nasional dan memperkuat keberlanjutan lingkungan,” imbuh Yoshiaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
