medcom.id, Jakarta: Isu aliran sesat yang terjadi disejumlah daerah meresahkan masyarakat, Kementrian Agama melalui Dirjen Bimbingan Masyarakat mengirim tim pencari fakta untuk mencari inti permasalahan.
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Machasin, mengatakan, Kemenag sudah mengirim tim ke lapangan untuk mencari fakta dan informasi mengenai adanya dugaan berkembanganya aliran sesat di beberapa daerah seperti Bunda di Bekasi dan Gerakan Fajar Harapan (Gafatar) di Aceh.
Seperti diketahui, diduga masih ada 20 pengikut yang masih aktif menjalani ritual bersama Bunda pada setiap Kamis malam. Ritual itu mereka lakukan di rumah kontrakan Bunda Kavling Agraria, Perumnas I, Kayuringin, Bekasi Selatan. Para pengikutnya berkumpul di rumah kontrakan milik Bunda, dan melakukan ritual sambil minum kopi. Seluruh pengikut hanya diam, sementara Bunda membacakan mantra-mantra sambil menggoyang-goyangkan tasbih.
Ajaran Bunda tidak memperbolehkan pengikutnya shalat lima waktu dan tidak boleh membaca kalimat syahadat, insyaallah, maupun astaghfiirulah. Ditempat lain, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh sudah mengeluarkan fatwa bahwa organisasi Gafatar Aceh beraliran sesat. Fatwa MPU menegaskan ajaran, pikiran dan keyakinan organisasi ini sesat dan menyesatkan.
medcom.id, Jakarta: Isu aliran sesat yang terjadi disejumlah daerah meresahkan masyarakat, Kementrian Agama melalui Dirjen Bimbingan Masyarakat mengirim tim pencari fakta untuk mencari inti permasalahan.
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Machasin, mengatakan, Kemenag sudah mengirim tim ke lapangan untuk mencari fakta dan informasi mengenai adanya dugaan berkembanganya aliran sesat di beberapa daerah seperti Bunda di Bekasi dan Gerakan Fajar Harapan (Gafatar) di Aceh.
Seperti diketahui, diduga masih ada 20 pengikut yang masih aktif menjalani ritual bersama Bunda pada setiap Kamis malam. Ritual itu mereka lakukan di rumah kontrakan Bunda Kavling Agraria, Perumnas I, Kayuringin, Bekasi Selatan. Para pengikutnya berkumpul di rumah kontrakan milik Bunda, dan melakukan ritual sambil minum kopi. Seluruh pengikut hanya diam, sementara Bunda membacakan mantra-mantra sambil menggoyang-goyangkan tasbih.
Ajaran Bunda tidak memperbolehkan pengikutnya shalat lima waktu dan tidak boleh membaca kalimat syahadat, insyaallah, maupun astaghfiirulah. Ditempat lain, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh sudah mengeluarkan fatwa bahwa organisasi Gafatar Aceh beraliran sesat. Fatwa MPU menegaskan ajaran, pikiran dan keyakinan organisasi ini sesat dan menyesatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
