medcom.id, Jakarta: Peringatan Hari Buruh Internasional ata May Day tidak hanya diikuti kaum buruh. Para buruh turut membawa keluarganya, yakni pasangan dan anak-anaknya.
Mereka berkumpul di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), tepatnya di eks Senayan Golf Driving Range. Ratusan buruh itu terlihat kompak menggunakan baju putih bertulisan "May Day Festival".
Faridah, 47, buruh perempuan yang sudah belasan tahun bekerja di pabrik mengaku sengaja membawa suami dan empat orang anaknya. Dia punya alasan tersendiri mengapa mau ikut dalam acara itu dibanding berdemo.
"Ya buat apa, di sini saja ikut ada doorprize-nya. Acaranya juga seru. Pemeintah juga belum tentu mau ngabulin permintaan kita," kata Faridah saat berbincang kepada Metrotvnews.com di Senayan, Jakarta, Senin 1 Mei 2017.
Ibu empat orang anak itu hanya ingin pemerintah menaikan upah yang layak agar kehidupan keluarga dan anak-anaknya bisa terjamin. "Ya aspirasi saya tidak jauh dari kenaikan upah," ujar Faridah.
Selain Faridah, Hasan, 36, warga Tangerang yang juga bekerja sebagai buruh pabrik mengapresiasi kegiatan yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan di Senayan. Di sana, Kementerian Ketenagakerjaan menggelar doorprize, berbagai lomba, dan band.
Baca: Massa Buruh di Senayan Asik Berjoget
"Tidak saya tidak turun ke jalan, soalnya kementerin Ketenagakerjaan sudah kasih acara, ya ini acara puncaknya," kata Hasan.
Bagi Hasan, acara peringatan Hari Buruh kali ini adalah perayaan piknik atau liburan keluarga. Jadi, dia lebih memilihnya dibanding berdemo.
"Menurut saya ini lebih baik dari pada demo yang belum tentu diperhatikan oleh pemerintah, liburan saja sama anak, istri saya," tutur bapak dua orang anak ini.
medcom.id, Jakarta: Peringatan Hari Buruh Internasional ata
May Day tidak hanya diikuti kaum buruh. Para buruh turut membawa keluarganya, yakni pasangan dan anak-anaknya.
Mereka berkumpul di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), tepatnya di eks Senayan Golf Driving Range. Ratusan buruh itu terlihat kompak menggunakan baju putih bertulisan "
May Day Festival".
Faridah, 47, buruh perempuan yang sudah belasan tahun bekerja di pabrik mengaku sengaja membawa suami dan empat orang anaknya. Dia punya alasan tersendiri mengapa mau ikut dalam acara itu dibanding berdemo.
"Ya buat apa, di sini saja ikut ada
doorprize-nya. Acaranya juga seru. Pemeintah juga belum tentu mau
ngabulin permintaan kita," kata Faridah saat berbincang kepada
Metrotvnews.com di Senayan, Jakarta, Senin 1 Mei 2017.
Ibu empat orang anak itu hanya ingin pemerintah menaikan upah yang layak agar kehidupan keluarga dan anak-anaknya bisa terjamin. "Ya aspirasi saya tidak jauh dari kenaikan upah," ujar Faridah.
Selain Faridah, Hasan, 36, warga Tangerang yang juga bekerja sebagai buruh pabrik mengapresiasi kegiatan yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan di Senayan. Di sana, Kementerian Ketenagakerjaan menggelar
doorprize, berbagai lomba, dan band.
Baca: Massa Buruh di Senayan Asik Berjoget
"Tidak saya tidak turun ke jalan, soalnya kementerin Ketenagakerjaan sudah kasih acara, ya ini acara puncaknya," kata Hasan.
Bagi Hasan, acara peringatan Hari Buruh kali ini adalah perayaan piknik atau liburan keluarga. Jadi, dia lebih memilihnya dibanding berdemo.
"Menurut saya ini lebih baik dari pada demo yang belum tentu diperhatikan oleh pemerintah, liburan saja sama anak, istri saya," tutur bapak dua orang anak ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
