medcom.id, Jakarta: Romo Rekan Katedral, Romo Kristiono Puspo mengajak seluruh umat beragama menjunjung tinggi toleransi. Toleransi merupakan kunci kemajuan sebuah negara.
Kristiono lantas mencontohkan bagaimana Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal tetap rukun berdampingan. Hal tersebut merupakan buah dari toleransi dua umat, Islam dan Kristen.
"Sampai saat ini, Katedral dan Istiqlal tidak pernah punya masalah," kata Kristiono di Gereja Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat, 14 April 2017.
Ia menjelaskan, setiap Gereja Katedral menggelar ibadah atau peringatan keagamaan, Masjid Istiqlal selalu mempersilakan umat Kristiani untuk memarkir kendaraannya di lahan Istiqlal. Pun sebaliknya, saat Idul Fitri atau Idul Adha, Gereja Katedral pasti akan menyediakan lahan parkir untuk umat Islam.
Baca: Peringatan Paskah 2017 Ajak Umat Amalkan Pancasila
Lebih dari itu, menurut Kristiono, toleransi adalah cara bertindak untuk saling memanusiakan manusia. "Saya, kamu, kita semua, kita diajak bertindak untuk memanusiakan manusia," tegasnya.
Menurut dia, perbedaan merupakan hal wajar. Namun, setiap manusia harus memiliki cara bertindak untuk saling memanusiakan manusia. "Agar dunia ini bisa dihuni dengan sejahtera," papar Kristiono.
Dalam kaitannya dengan peringatan Paskah, ia mengharapkan umat Kristiani untuk bisa semakin adil dan beradab. Dengan begitu, tambahnya, semua umat dapat secara mudah menjadikan beradab manusia yang lain.
Pada perayaan Paskah hari ini, Gereja Katedral melaksanakan lima rangkaian dalam Peringatan Jumat Agung. Pertama prosesi Jalan Salib, kemudian Tablo (dramatisasi kisah sengsara wafatnta Yesus Kristus), kemudian, pada pukul 12.00, 15.00, dan 18.00 WIB dilaksanakan ibadat untuk menghayati dan mengenang kembali bagaimana Yesus yang berani menyerahkan dirinya dan akhirnya wafat di Kayu Salib.
Dalam pelaksanaan Jumat Agung pagi tadi, sekitar 1.200 umat hadir di Gereja Katedral.
medcom.id, Jakarta: Romo Rekan Katedral, Romo Kristiono Puspo mengajak seluruh umat beragama menjunjung tinggi toleransi. Toleransi merupakan kunci kemajuan sebuah negara.
Kristiono lantas mencontohkan bagaimana Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal tetap rukun berdampingan. Hal tersebut merupakan buah dari toleransi dua umat, Islam dan Kristen.
"Sampai saat ini, Katedral dan Istiqlal tidak pernah punya masalah," kata Kristiono di Gereja Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat, 14 April 2017.
Ia menjelaskan, setiap Gereja Katedral menggelar ibadah atau peringatan keagamaan, Masjid Istiqlal selalu mempersilakan umat Kristiani untuk memarkir kendaraannya di lahan Istiqlal. Pun sebaliknya, saat Idul Fitri atau Idul Adha, Gereja Katedral pasti akan menyediakan lahan parkir untuk umat Islam.
Baca: Peringatan Paskah 2017 Ajak Umat Amalkan Pancasila
Lebih dari itu, menurut Kristiono, toleransi adalah cara bertindak untuk saling memanusiakan manusia. "Saya, kamu, kita semua, kita diajak bertindak untuk memanusiakan manusia," tegasnya.
Menurut dia, perbedaan merupakan hal wajar. Namun, setiap manusia harus memiliki cara bertindak untuk saling memanusiakan manusia. "Agar dunia ini bisa dihuni dengan sejahtera," papar Kristiono.
Dalam kaitannya dengan peringatan Paskah, ia mengharapkan umat Kristiani untuk bisa semakin adil dan beradab. Dengan begitu, tambahnya, semua umat dapat secara mudah menjadikan beradab manusia yang lain.
Pada perayaan Paskah hari ini, Gereja Katedral melaksanakan lima rangkaian dalam Peringatan Jumat Agung. Pertama prosesi Jalan Salib, kemudian Tablo (dramatisasi kisah sengsara wafatnta Yesus Kristus), kemudian, pada pukul 12.00, 15.00, dan 18.00 WIB dilaksanakan ibadat untuk menghayati dan mengenang kembali bagaimana Yesus yang berani menyerahkan dirinya dan akhirnya wafat di Kayu Salib.
Dalam pelaksanaan Jumat Agung pagi tadi, sekitar 1.200 umat hadir di Gereja Katedral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
