medcom.id, Jakarta: Tim forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengautopsi dan mengambil sampel asam deoksiribonukleat (DNA) pelaku penusukan dua anggota Brimob yang tewas ditembak tadi malam. Hingga kini proses identifikasi masih berlangsung.
"Kita sudah kita ambil sampel DNA pelaku untuk diidentifikasi," kata Brigjen Pol Arthur Tampi, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu 1 Juli 2017.
Menurut Arthur, identitas pelaku saat ini masih diteliti. Polisi masih menunggu pembanding dari pihak keluarga untuk diperiksa dan dicocokkan dengan DNA pelaku.
"Tinggal menunggu pembanding. Manakala ada keluarga yang mengakui atau mengira-ngira itu bagian dari keluarganya, akan kita periksa," tambahnya.
Sampai saat ini, Arthur mengaku belum ada keluarga yang datang. Sehingga data postmortem berupa DNA yang telah diambil dari pelaku belum bisa diteliti lebih jauh.
"Jadi, yang kita profil baru DNA pelaku. Yang dibutuhkan sekarang adalah pembanding dari pihak keluarga," kata Arthur.
Sekitar pukul 19:40 WIB malam tadi, pelaku melakukan penusukan terhadap dua anggota brimob usai salat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan. Lokasi itu tak jauh dari Mabes Polri.
Pelaku yang diduga teroris sempat kabur ke arah Blok M Square. Polisi pun mengejar dan meminta supaya menyerah, namun diabaikan. Pelaku justru menyerang balik sampai akhirnya dilumpuhkan hingga tewas.
Dari TKP ditemukan satu KTP yang diduga milik pelaku. Di KTP tertulis nama Mulyadi kelahiran 24 April 1988, beralamat di Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
medcom.id, Jakarta: Tim forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengautopsi dan mengambil sampel asam deoksiribonukleat (DNA) pelaku penusukan dua anggota Brimob yang tewas ditembak tadi malam. Hingga kini proses identifikasi masih berlangsung.
"Kita sudah kita ambil sampel DNA pelaku untuk diidentifikasi," kata Brigjen Pol Arthur Tampi, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu 1 Juli 2017.
Menurut Arthur, identitas pelaku saat ini masih diteliti. Polisi masih menunggu pembanding dari pihak keluarga untuk diperiksa dan dicocokkan dengan DNA pelaku.
"Tinggal menunggu pembanding. Manakala ada keluarga yang mengakui atau mengira-ngira itu bagian dari keluarganya, akan kita periksa," tambahnya.
Sampai saat ini, Arthur mengaku belum ada keluarga yang datang. Sehingga data postmortem berupa DNA yang telah diambil dari pelaku belum bisa diteliti lebih jauh.
"Jadi, yang kita profil baru DNA pelaku. Yang dibutuhkan sekarang adalah pembanding dari pihak keluarga," kata Arthur.
Sekitar pukul 19:40 WIB malam tadi, pelaku melakukan penusukan terhadap dua anggota brimob usai salat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan. Lokasi itu tak jauh dari Mabes Polri.
Pelaku yang diduga teroris sempat kabur ke arah Blok M Square. Polisi pun mengejar dan meminta supaya menyerah, namun diabaikan. Pelaku justru menyerang balik sampai akhirnya dilumpuhkan hingga tewas.
Dari TKP ditemukan satu KTP yang diduga milik pelaku. Di KTP tertulis nama Mulyadi kelahiran 24 April 1988, beralamat di Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)
