Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Foto: MI/Susanto
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Foto: MI/Susanto

Menhan: Tiga Persen Anggota TNI Terpapar Radikalisme

Antara • 19 Juni 2019 15:32
Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku prihatin dengan dengan sekelompok tertentu yang ingin mengganti ideologi negara Pancasila dengan ideologi khilafah negara Islam. Parahnya lagi, kata dia, ada prajurit TNI yang terpapar paham radikalime.    
 
"Saya sangat prihatin dengan hasil pengamatan yang dilakukan Kementerian Pertahanan baru-baru ini tentang Pancasila. Pancasila itu kan perekat negara kesatuan ini. Rusaknya Pancasila, merusak persatuan kita. Hilangnya Pancasila berarti hilangnya negara ini," kata Ryamizard dalam sambutannya saat acara halalbihalal dengan anggota aktif dan purnawirawan TNI yang dilangsungkan di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 19 Juni 2019.
 
Berdasarkan data yang dimiliki Kemhan, sebanyak sekitar tiga persen anggota TNI yang sudah terpapar paham radikalisme dan tidak setuju dengan ideologi negara, Pancasila.

"Kurang lebih tiga persen (anggota) TNI terpengaruh radikalisme," ujarnya.
 
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pun mengungkapkan alasannya menyampaikan keprihatinan tersebut di tengah-tengah berkumpulnya para anggota TNI aktif dan para purnawirawan.    
 
Baca juga: Kelompok Islam Eksklusif Leluasa Bergerak di Kampus
 
Ia berharap kehadiran para purnawirawan TNI dapat membantu mengurangi atau bahkan mengentaskan hal yang dianggapnya berbahaya itu.
 
"Mumpung kita berkumpul, ada sesepuh (purnawirawan), bersama-sama bagaimana mengatasi Indonesia terhindar dari hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
 
Karena itu, dia meminta anggota TNI yang terpapar paham radikalisme kembali mengingat dan berpegang pada sumpah prajurit.
 
"Kita mengimbau supaya mereka menepati sumpah prajurit, menyatakan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila. Sumpah, tidak boleh main-main dengan sumpah," ucapnya.
 
Selain prajurit TNI yang tidak setuju dengan Pancasila, kata Ryamizard, sebanyak 23,4 persen mahasiswa setuju dengan negara Islam atau khilafah, lalu ada 23,3 persen pelajar SMA.
 
"Sebanyak 18,1 persen pegawai swasta menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila, kemudian 19,4 persen PNS menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila, dan 19,1
persen pegawai BUMN tidak setuju dengan Pancasila," ujarnya.
 
Baca juga: Banyak ASN Jateng Terpapar Radikalisme
 
Ryamizard berharap momen halalbihalal dapat kembali mempersatukan bangsa Indonesia.
 
"Mari kita jaga persatuan bangsa, karena ini adalah satu tugas pokok TNI, termasuk purnawirawan. Kenapa purnawirawan juga? Karena purnawirawan ini tidak terlepas dari sumpah, tetap ada sampai mati," ucapnya.
 
Ia juga berharap silaturahmi ini dapat terus terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang pada akhirnya menjaga keutuhan dan tetap tegaknya NKRI.
 
"Saya berharap suasan silaturahmi ini dapat dipertahankan karena hanya dengan menyambung tali silaturahmi yang dilandasi hati yang suci serta niat yang tulus dan ikhlas,
kita akan mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan