medcom.id, Bogor: Memasuki usia 199 tahun, Pusat Konservasi Tanaman (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau yang lebih dikenal Kebun Raya Bogor menginisiasi pembangunan dua kebun raya baru di daerah. Jika tidak ada halangan, tujuh tahun ke depan kedua kebun raya ini selesai dibangun.
Dua kebun raya baru itu rencananya akan dibangun di Kabupaten Gianyar, Bali, dan Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung. Penandatanganan oleh perwakilan dua pemerintah daerah dengan LIPI dilakukan pada peringatan hari jadi Kebun Raya Bogor ke 199, Rabu 18 Mei.
Kepala PKT Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko, mengatakan dua kebun raya baru akan mewakili dua ekoregion yang berbeda. Di Bangka Belitung akan dibangun kebun raya dengan konsep Hutan Kerangas. Sementara di Bali akan mewakili ekoregion hutan sisa.
"Maksimal dapat dibangun dalam jangka waktu maksimal tujuh tahun setelah kesepakatan antara LIPI dan pemerintah daerah dibuat, seperti di Enrekan misalnya. Yang penting pemerintah daerah memiliki komitmen yang tinggi dan menyediakan anggaran yang berkelanjutan," kata Didik di Kebun Raya Bogor.
Hingga saat ini LIPI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membina pembangunan dan pengembangan di 30 Kebun Raya di Indonesia. Jumlah tersebut masih kurang dibandingkan target pembentukan secara nasional sebanyak 47 kebun raya.
Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, mengatakan target itu disesuaikan dengan jumlah ekoregion di Indonesia. Target tersebut belum tercapai karena terdapat beberapa kendala.
"Yang paling penting komitmen pemerintah daerah. Kalau pemerintah daerah tidak punya komitmen, maka tidak ada instrumen yang menjaga kebun raya akan berlanjut. Kemudian, anggaran untuk pembangunan fisik agar kebun raya dapat menjalankan perannya," kata dia.
Kebun raya memiliki peran penting dengan lima fungsi yang dimilikinya, yakni fungsi konsevasi, penelitian, media edukasi, wisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kebun raya menjadi tempat konservasi tumbuhan exsitu baik untuk tanaman endemik maupun terancam punah, hingga memberikan manfaat ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat.
medcom.id, Bogor: Memasuki usia 199 tahun, Pusat Konservasi Tanaman (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau yang lebih dikenal Kebun Raya Bogor menginisiasi pembangunan dua kebun raya baru di daerah. Jika tidak ada halangan, tujuh tahun ke depan kedua kebun raya ini selesai dibangun.
Dua kebun raya baru itu rencananya akan dibangun di Kabupaten Gianyar, Bali, dan Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung. Penandatanganan oleh perwakilan dua pemerintah daerah dengan LIPI dilakukan pada peringatan hari jadi Kebun Raya Bogor ke 199, Rabu 18 Mei.
Kepala PKT Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko, mengatakan dua kebun raya baru akan mewakili dua ekoregion yang berbeda. Di Bangka Belitung akan dibangun kebun raya dengan konsep Hutan Kerangas. Sementara di Bali akan mewakili ekoregion hutan sisa.
"Maksimal dapat dibangun dalam jangka waktu maksimal tujuh tahun setelah kesepakatan antara LIPI dan pemerintah daerah dibuat, seperti di Enrekan misalnya. Yang penting pemerintah daerah memiliki komitmen yang tinggi dan menyediakan anggaran yang berkelanjutan," kata Didik di Kebun Raya Bogor.
Hingga saat ini LIPI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membina pembangunan dan pengembangan di 30 Kebun Raya di Indonesia. Jumlah tersebut masih kurang dibandingkan target pembentukan secara nasional sebanyak 47 kebun raya.
Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, mengatakan target itu disesuaikan dengan jumlah ekoregion di Indonesia. Target tersebut belum tercapai karena terdapat beberapa kendala.
"Yang paling penting komitmen pemerintah daerah. Kalau pemerintah daerah tidak punya komitmen, maka tidak ada instrumen yang menjaga kebun raya akan berlanjut. Kemudian, anggaran untuk pembangunan fisik agar kebun raya dapat menjalankan perannya," kata dia.
Kebun raya memiliki peran penting dengan lima fungsi yang dimilikinya, yakni fungsi konsevasi, penelitian, media edukasi, wisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kebun raya menjadi tempat konservasi tumbuhan exsitu baik untuk tanaman endemik maupun terancam punah, hingga memberikan manfaat ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
