Bogor: Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menemukan korban longsor di Kampung Meseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa, 6 Februari 2018, dengan cara tak biasa. Seorang prajurit dari Batalyon 14 grup 1 Kopassus menggunakan teknik getaran pencak silat Merpati Putih (MP).
"Anggota Kopassus Praka Pujiyono berhasil mendeteksi keberadaan korban menggunakan teknik ini," kata Komandan Batalyon 14 Grup 1 Kopassus, Lettu Inf Arief Rachman, dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Februari 2018.
Empat korban yang ditemukan yakni Nani Nuraeni, 35, Aldi, 8,5, Aurel, 1,5, dan Alan, 17. Sedangkan satu korban lagi yang belum ditemukan adalah Adit, 10.
Batalyon 14 Grup 1 Kopassus menurunkan 24 prajurit untuk membantu mencari korban hilang akibat longsor, kemarin. Prajurit sudah diberangkatkan sejak pukul 07.10 WIB.
Longsor di Cijeruk terjadi setelah hujan deras melanda kawasan itu. Tebing setinggi 30 meter dan lebar 100 meter ambrol pada Senin, 5 Februari 2018, dini hari.
Baca: Proses Evakuasi Longsor Cijeruk Dilanjutkan Esok
Longsor menimbun tiga rumah di bawahnya yang dihuni 11 orang. Enam orang selamat dan lima orang tertimbun.
Longsor juga mengancam 10 rumah yang berisi 10 KK (59 jiwa). Saat ini mereka mengungsi ke tempat kerabatnya untuk mengantisipasi longsor susulan.
Ratusan personel dari Tim SAR gabungan terdiri dari BPBD Kabupaten Bogor bersama TNI, Polri, Basarnas, aparat setempat, relawan, dan masyarakat melakukan pencarian dan evakuasi korban. Alat berat dikerahkan untuk membantu pencarian korban. Pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan hingga hari ini.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNA7lQZk" allowfullscreen></iframe>
Bogor: Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menemukan korban longsor di Kampung Meseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa, 6 Februari 2018, dengan cara tak biasa. Seorang prajurit dari Batalyon 14 grup 1 Kopassus menggunakan teknik getaran pencak silat Merpati Putih (MP).
"Anggota Kopassus Praka Pujiyono berhasil mendeteksi keberadaan korban menggunakan teknik ini," kata Komandan Batalyon 14 Grup 1 Kopassus, Lettu Inf Arief Rachman, dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Februari 2018.
Empat korban yang ditemukan yakni Nani Nuraeni, 35, Aldi, 8,5, Aurel, 1,5, dan Alan, 17. Sedangkan satu korban lagi yang belum ditemukan adalah Adit, 10.
Batalyon 14 Grup 1 Kopassus menurunkan 24 prajurit untuk membantu mencari korban hilang akibat longsor, kemarin. Prajurit sudah diberangkatkan sejak pukul 07.10 WIB.
Longsor di Cijeruk terjadi setelah hujan deras melanda kawasan itu. Tebing setinggi 30 meter dan lebar 100 meter ambrol pada Senin, 5 Februari 2018, dini hari.
Baca:
Proses Evakuasi Longsor Cijeruk Dilanjutkan Esok
Longsor menimbun tiga rumah di bawahnya yang dihuni 11 orang. Enam orang selamat dan lima orang tertimbun.
Longsor juga mengancam 10 rumah yang berisi 10 KK (59 jiwa). Saat ini mereka mengungsi ke tempat kerabatnya untuk mengantisipasi longsor susulan.
Ratusan personel dari Tim SAR gabungan terdiri dari BPBD Kabupaten Bogor bersama TNI, Polri, Basarnas, aparat setempat, relawan, dan masyarakat melakukan pencarian dan evakuasi korban. Alat berat dikerahkan untuk membantu pencarian korban. Pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan hingga hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
