medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geleng kepala melihat fenomena prostitusi di kalangan artis. Dia menggangap harga transaksi prostitusi artis yang disebut-sebut publik sangatlah tidak masuk akal.
"Rp65 Juta Sekali Pakai Mahal Bos!,"kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2015).
Terlebih, kata Ahok, nilai fantastis yang diterapkan pada prostitusi kelas atas hanya dapat dimanfaatkan oleh kalangan tertentu. Bisa jadi, pelanggan prostitusi berasalkan dari kalangan pejabat. "Salah satu pemakai, siapa yang bisa bayar segitu mahal Rp65 juta? Kalau bukan oknum pejabat juga?," terang dia.
Melihat kejadian ini, Ahok enggan berkomentar banyak. Dia hanya mendorong agar pelaku prostitusi diungkap ke publik. Pengungkapan ini, kata dia, berdasarkan rasa keadilan yang sama dimata lingkungan sosial. "Ya diungkap dong semua. Jadi jangan cuma yang dihukum yang jualan, yang beli juga dihukum," ucap Ahok.
Pengacara muncikari F dan O telah menyerahkan nama pelanggan dan artis yang terlibat kasus prostitusi artis kepada Bareskrim Polri. Data itu diharap memudahkan penyidik Bareskrim Polri untuk membuka kasus prostitusi artis ini.
Pengacara muncikari F dan O, Onser Johnson Sianipar mengatakan, nama yang diserahkan tidak asing dikalangan artis, meraka biasa menggunakan jasa prostitusi artis. "Kami kurang mengerti, yang jelas tamunya tidak asing bagi mereka (artis)," kata Onser di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015).
Onser mengatakan, informasi yang dia sampaikan tak ada yang ditutupi dan secara gamblang diberikan ke penyidik. Dia enggan membuka nama-nama tersebut, namun ada tiga orang tamu dan artis yang diserahkan.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geleng kepala melihat fenomena prostitusi di kalangan artis. Dia menggangap harga transaksi prostitusi artis yang disebut-sebut publik sangatlah tidak masuk akal.
"Rp65 Juta Sekali Pakai Mahal Bos!,"kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2015).
Terlebih, kata Ahok, nilai fantastis yang diterapkan pada prostitusi kelas atas hanya dapat dimanfaatkan oleh kalangan tertentu. Bisa jadi, pelanggan prostitusi berasalkan dari kalangan pejabat.
"Salah satu pemakai, siapa yang bisa bayar segitu mahal Rp65 juta? Kalau bukan oknum pejabat juga?," terang dia.
Melihat kejadian ini, Ahok enggan berkomentar banyak. Dia hanya mendorong agar pelaku prostitusi diungkap ke publik. Pengungkapan ini, kata dia, berdasarkan rasa keadilan yang sama dimata lingkungan sosial. "Ya diungkap dong semua. Jadi jangan cuma yang dihukum yang jualan, yang beli juga dihukum," ucap Ahok.
Pengacara muncikari F dan O telah menyerahkan nama pelanggan dan artis yang terlibat kasus prostitusi artis kepada Bareskrim Polri. Data itu diharap memudahkan penyidik Bareskrim Polri untuk membuka kasus prostitusi artis ini.
Pengacara muncikari F dan O, Onser Johnson Sianipar mengatakan, nama yang diserahkan tidak asing dikalangan artis, meraka biasa menggunakan jasa prostitusi artis. "Kami kurang mengerti, yang jelas tamunya tidak asing bagi mereka (artis)," kata Onser di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015).
Onser mengatakan, informasi yang dia sampaikan tak ada yang ditutupi dan secara gamblang diberikan ke penyidik. Dia enggan membuka nama-nama tersebut, namun ada tiga orang tamu dan artis yang diserahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
