medcom.id, Jakarta: Sebanyak empat jasad terduga pelaku teror bom di Jalan M.H. Thamrin masih berada di ruang instalasi forensik Rumah Sakil Polri Soekamto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Keempat jasad itu masih diperlukan untuk kepentingan penyelidikan.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri AKBP Jayus Suryanta mengatakan, empat jenazah masih terbaring di posko Post Mortem RS polri. Empat jasad itu atas nama Muhammad Ali, Ahmad Muhazan, Dian Juni Kurniadi, dan Afif alias Sunakin.
Jayus tak bisa memastikan saat ditanya prihal kapan seluruh jasad itu bisa diserahkan ke keluarga. Dirinya mengaku sedang menunggu perintah dari kepolisian.
"Saya enggak tahu kapan jenazah itu akan diambil. Saya hanya menunggu intruksi dari atasan saja. Sampai saat ini jenazah masih kami simpan di posko," ujar Jayus saat dihubungi Metrotvnews.com,Jakarta Timur, Jumat (22/1/201/).
Saat Metrotvnews.com menyambangi posko Antem Mortem RS Polri, tidak ada kegiatan apapun di sana. Ruangan tampak sepi dan gelap. Menurut penjaga keamanan, petugas di posko tersebut sudah tidak lagi dijaga lantaran sudah tidak ada keluarga korban yang datang dalam rangka identifikasi.
Tak jauh berbeda, Post Mortem RS polri juga lengang. Tidak ada polisi yang berjaga di depan ruang transit jenazah atau di sekitar kontainer Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
medcom.id, Jakarta: Sebanyak empat jasad terduga pelaku teror bom di Jalan M.H. Thamrin masih berada di ruang instalasi forensik Rumah Sakil Polri Soekamto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Keempat jasad itu masih diperlukan untuk kepentingan penyelidikan.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri AKBP Jayus Suryanta mengatakan, empat jenazah masih terbaring di posko Post Mortem RS polri. Empat jasad itu atas nama Muhammad Ali, Ahmad Muhazan, Dian Juni Kurniadi, dan Afif alias Sunakin.
Jayus tak bisa memastikan saat ditanya prihal kapan seluruh jasad itu bisa diserahkan ke keluarga. Dirinya mengaku sedang menunggu perintah dari kepolisian.
"Saya enggak tahu kapan jenazah itu akan diambil. Saya hanya menunggu intruksi dari atasan saja. Sampai saat ini jenazah masih kami simpan di posko," ujar Jayus saat dihubungi Metrotvnews.com,Jakarta Timur, Jumat (22/1/201/).
Saat
Metrotvnews.com menyambangi posko Antem Mortem RS Polri, tidak ada kegiatan apapun di sana. Ruangan tampak sepi dan gelap. Menurut penjaga keamanan, petugas di posko tersebut sudah tidak lagi dijaga lantaran sudah tidak ada keluarga korban yang datang dalam rangka identifikasi.
Tak jauh berbeda, Post Mortem RS polri juga lengang. Tidak ada polisi yang berjaga di depan ruang transit jenazah atau di sekitar kontainer Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
