medcom.id, Jakarta: Masyarakat perkotaan merupakan kalangan yang paling rentan termakan oleh berbagai bentuk kampanye hitam.
Hal itu diutarakan pengamat politik Yunarto Wijaya. Menurutnya, berbagai macam tudingan miring dalam bentuk kampanye hitam yang ditujukan kepada kedua pasangan capres-cawapres tentu mampu memengaruhi elektabilitas masing-masing.
Yunarto Wijaya pun mengakui dalam pemilihan presiden kali ini, kampanye hitam terbilang efektif untuk menggerus suara.
"Dari segi efektivitas, kampanye hitam itu ada efeknya. Tingkat awareness-nya dari isu-isu miring tersebut cukup tinggi," tutur Yunarto dalam dialog Presiden Pilihan Kita, Metro TV, Kamis (10/7/2014).
Salah satu contohnya adalah berbagai tuduhan terhadap capres nomor urut dua, Joko Widodo. Menurutnya, apa yang dituduhkan pada pria yang akrab disapa Jokowi itu merupakan kebohongan. Namun, nyatanya tidak sedikit masyarakat yang termakan isu tersebut.
"Kalangan perkotaan lebih banyak termakan kampanye hitam, seperti ada yang percaya Jokowi nonmuslim. Ini karena mereka juga bisa menjadi emosional dalam menilai," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika itu.
Yunarto pun mengatakan, kondisi yang demikian tentunya telah menganggu konstelasi politik selama masa kampanye kemarin. "Dan, yang dirugikan adalah Pak Jokowi," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Masyarakat perkotaan merupakan kalangan yang paling rentan termakan oleh berbagai bentuk kampanye hitam.
Hal itu diutarakan pengamat politik Yunarto Wijaya. Menurutnya, berbagai macam tudingan miring dalam bentuk kampanye hitam yang ditujukan kepada kedua pasangan capres-cawapres tentu mampu memengaruhi elektabilitas masing-masing.
Yunarto Wijaya pun mengakui dalam pemilihan presiden kali ini, kampanye hitam terbilang efektif untuk menggerus suara.
"Dari segi efektivitas, kampanye hitam itu ada efeknya. Tingkat awareness-nya dari isu-isu miring tersebut cukup tinggi," tutur Yunarto dalam dialog Presiden Pilihan Kita, Metro TV, Kamis (10/7/2014).
Salah satu contohnya adalah berbagai tuduhan terhadap capres nomor urut dua, Joko Widodo. Menurutnya, apa yang dituduhkan pada pria yang akrab disapa Jokowi itu merupakan kebohongan. Namun, nyatanya tidak sedikit masyarakat yang termakan isu tersebut.
"Kalangan perkotaan lebih banyak termakan kampanye hitam, seperti ada yang percaya Jokowi nonmuslim. Ini karena mereka juga bisa menjadi emosional dalam menilai," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika itu.
Yunarto pun mengatakan, kondisi yang demikian tentunya telah menganggu konstelasi politik selama masa kampanye kemarin. "Dan, yang dirugikan adalah Pak Jokowi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
