Jakarta: Kementerian Keuangan kini sedang menyoroti gaya hidup mewah para anggotanya, termasuk memiliki mobil dan motor mewah. Bahkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, meminta komunitas motor gede (moge) pegawai pajak dibubarkan.
“Meminta agar klub Blasting Rijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge, menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," ujar Sri Mulyani lewat akun Instagram miliknya, Minggu, 26 Februari 2023.
Menurut Sri Mulyani, mengenderai dan memamerkan moge tidak layak dilakukan para pejabat atau pun pegawai pajak dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sebab, ia menilai hal tersebut melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik.
"Ini mencederai kepercayaan masyarakat," tutur Sri.
Langkah Sri Mulyani ini merupakan buntut dari kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dendy Satriyo, anak pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak, Rafel Alun Trisambodo yang melakukan penganiayaan kepada anak Jonathan Latumahina, Petinggi GP Ansor.
Selain melakukan penganiayaan, Dendy juga diketahui memiliki kegemaran pamer harta melalui akun media sosialnya. Keputusan Sri Mulyani yang ingin membubarkan klub moge tersebut ditanggapi oleh Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Bamsoet mengatakan dirinya menghargai keputusan Menteri Keuangan untuk membubarkan klub moge ‘Blasting Rijder DJP’.
“Itu kan untuk internal Kementerian Keuangan yaitu Direktorat Jenderal Pajak,” kata Bamsoet dikutip dari Antara, Selasa, 28 Februari 2023
Pembubaran klub moge tersebut, menurut dia, bukan berarti menghambat hobi untuk digeluti, apalagi jika moge itu adalah dari hasil usaha sendiri.
"Jadi silakan yang punya hobi, jangan terhambat, yang penting dari hasil usaha sendiri," lanjut Bamsoet.
Bamsoet juga menilai seseorang yang menggeluti hobi karena ingin membuat hidup berjalan seimbang. Sehingga, Ketua MPR RI sekaligus Ketua IMI itu berharap ke depannya agar seseorang tidak boleh sembarangan melarang orang lain untuk menggeluti hobi.
“Ibu Sri Mulyani hobi naik sepeda, ya monggo naik sepeda. Siapa main golf, monggo. Kami-kami hobi otomotif, motor, mobil, ya itu adalah hobi kami," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Kementerian Keuangan kini sedang menyoroti gaya hidup mewah para anggotanya, termasuk memiliki mobil dan motor mewah. Bahkan Menteri Keuangan,
Sri Mulyani, meminta komunitas motor gede (moge) pegawai pajak dibubarkan.
“Meminta agar klub Blasting Rijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge, menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," ujar Sri Mulyani lewat akun Instagram miliknya, Minggu, 26 Februari 2023.
Menurut Sri Mulyani, mengenderai dan memamerkan moge tidak layak dilakukan para pejabat atau pun pegawai pajak dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sebab, ia menilai hal tersebut melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik.
"Ini mencederai kepercayaan masyarakat," tutur Sri.
Langkah Sri Mulyani ini merupakan buntut dari kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dendy Satriyo, anak pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak, Rafel Alun Trisambodo yang melakukan penganiayaan kepada anak Jonathan Latumahina, Petinggi GP Ansor.
Selain melakukan penganiayaan, Dendy juga diketahui memiliki kegemaran pamer harta melalui akun media sosialnya. Keputusan Sri Mulyani yang ingin membubarkan klub moge tersebut ditanggapi oleh Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo (
Bamsoet).
Bamsoet mengatakan dirinya menghargai keputusan Menteri Keuangan untuk membubarkan klub moge ‘Blasting Rijder DJP’.
“Itu kan untuk internal Kementerian Keuangan yaitu Direktorat Jenderal Pajak,” kata Bamsoet dikutip dari Antara, Selasa, 28 Februari 2023
Pembubaran klub moge tersebut, menurut dia, bukan berarti menghambat hobi untuk digeluti, apalagi jika moge itu adalah dari hasil usaha sendiri.
"Jadi silakan yang punya hobi, jangan terhambat, yang penting dari hasil usaha sendiri," lanjut Bamsoet.
Bamsoet juga menilai seseorang yang menggeluti hobi karena ingin membuat hidup berjalan seimbang. Sehingga, Ketua MPR RI sekaligus Ketua IMI itu berharap ke depannya agar seseorang tidak boleh sembarangan melarang orang lain untuk menggeluti hobi.
“Ibu Sri Mulyani hobi naik sepeda, ya monggo naik sepeda. Siapa main golf, monggo. Kami-kami hobi otomotif, motor, mobil, ya itu adalah hobi kami," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
