medcom.id, Solo: Pihak keluarga Bahrun Naim menegaskan tidak terkait dengan keputusan apapun yang diambil Bahrun Naim. Termasuk kemungkinan jika Bahrun terlibat Islamic State (ISIS).
Dalam jumpa persnya, adik bungsu Bahrun Naim, Dahlan Zaim, mengungkapkan keluarga menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum jika kakak keduanya tersebut terbukti terlibat dalam kasus teror bom Sarinah. "Bahrun sudah dewasa. Jadi apa yang menjadi keputusannya tidak ada kaitannya dengan keluarga," kata dia, saat dijumpai, Sabtu (16/1/2016).
Dahlan mengatakan beberapa pemberitaan belakangan berdampak pada keluarganya. "Toko kami juga masih tutup, anggota keluarga bahkan masuk broadcast. Itu tidak perlu karena Bahrun punya pandangan sendiri, dia sudah dewasa,” tutur pria berkacamata tersebut.
Komunikasi terakhir dengan Bahrun Naim ia lakukan melalui media sosial. Namun, Dahlan tidak dapat merinci waktunya. “Yang jelas lama sekali. Pada waktu itu isinya ya, Bapak kangen dengan cucu-cucunya (anak Bahrun),” kata dia.
Bahrun, kata Dahlan, sempat berpamitan pergi kepada keluarganya di Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. “Waktunya saya lupa. Dan keluarga juga tidak mengetahui Bahrun ada di mana,” imbuh Dahlan.
Bahrun Naim disebut-sebut terlibat dalam kasus rentetan bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyebut Bahrun ingin menjadi pemimpin ISIS di kawasan Asia Tenggara. Kasus bom yang terjadi pada Kamis, 14 Januari itu disebut merupakan manifestasi perebutan kekuasaan antarkelompok ISIS.
medcom.id, Solo: Pihak keluarga Bahrun Naim menegaskan tidak terkait dengan keputusan apapun yang diambil Bahrun Naim. Termasuk kemungkinan jika Bahrun terlibat Islamic State (ISIS).
Dalam jumpa persnya, adik bungsu Bahrun Naim, Dahlan Zaim, mengungkapkan keluarga menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum jika kakak keduanya tersebut terbukti terlibat dalam kasus teror bom Sarinah. "Bahrun sudah dewasa. Jadi apa yang menjadi keputusannya tidak ada kaitannya dengan keluarga," kata dia, saat dijumpai, Sabtu (16/1/2016).
Dahlan mengatakan beberapa pemberitaan belakangan berdampak pada keluarganya. "Toko kami juga masih tutup, anggota keluarga bahkan masuk broadcast. Itu tidak perlu karena Bahrun punya pandangan sendiri, dia sudah dewasa,” tutur pria berkacamata tersebut.
Komunikasi terakhir dengan Bahrun Naim ia lakukan melalui media sosial. Namun, Dahlan tidak dapat merinci waktunya. “Yang jelas lama sekali. Pada waktu itu isinya ya, Bapak kangen dengan cucu-cucunya (anak Bahrun),” kata dia.
Bahrun, kata Dahlan, sempat berpamitan pergi kepada keluarganya di Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. “Waktunya saya lupa. Dan keluarga juga tidak mengetahui Bahrun ada di mana,” imbuh Dahlan.
Bahrun Naim disebut-sebut terlibat dalam kasus rentetan bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyebut Bahrun ingin menjadi pemimpin ISIS di kawasan Asia Tenggara. Kasus bom yang terjadi pada Kamis, 14 Januari itu disebut merupakan manifestasi perebutan kekuasaan antarkelompok ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
