Jakarta: Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring merespons protes pemilik media Hary Tanoesoedibjo. Hary merasa pemerintah memaksa pemilik media melakukan analog switch off (ASO) atau beralih dari siaran analog ke digital.
"Dari dulu, yang menghambat SWO TV analog to digital ini memang TV swasta," cuit Tifatul melalui akun Twitter resminya seperti dikutip Medcom.id, Minggu, 6 November 2022.
Tifatul juga menyinggung frekuensi publik yang dipakai seenaknya oleh Hary. Salah satu contohnya dengan mempromosikan partai politiknya, yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
"Arogan!!" cuit politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Lantas, salah satu pengguna Twitter dengan nama pengguna @elninov15 membalas cuitan Tifatul dengan opininya. Akun itu menyebut siaran digital berbayar media Hary tidak akan laku bila saluran TV analog dimatikan.
"Bukan begitu, dengan digital diberlakukan, maka kanal TV akan berlipat 12 kali saluran. Nah, kue iklannya terganggu, maunya borong sendiri, kaya sendiri, rakus," balas Tifatul.
Pengguna Twitter lainnya, @Pochinkiiii turut merespons cuitan Tifatul. Akun itu menyebut tidak semua orang bisa membeli set top box (STB) dan menilai siaran analog lebih bagus.
"STB gratis," balas Tifatul singkat.
Sebelumnya, Hary menyampaikan pendapatnya soal ASO. Hary menilai kebijakan itu sangat merugikan masyarakat yang menggunakan siaran TV analog.
Jakarta: Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika
Tifatul Sembiring merespons protes pemilik media Hary Tanoesoedibjo. Hary merasa pemerintah memaksa pemilik media melakukan
analog switch off (
ASO) atau beralih dari siaran analog ke
digital.
"Dari dulu, yang menghambat SWO TV analog to digital ini memang TV swasta," cuit Tifatul melalui akun Twitter resminya seperti dikutip Medcom.id, Minggu, 6 November 2022.
Tifatul juga menyinggung frekuensi publik yang dipakai seenaknya oleh Hary. Salah satu contohnya dengan mempromosikan partai politiknya, yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
"Arogan!!" cuit politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Lantas, salah satu pengguna Twitter dengan nama pengguna @elninov15 membalas cuitan Tifatul dengan opininya. Akun itu menyebut siaran digital berbayar media Hary tidak akan laku bila saluran TV analog dimatikan.
"Bukan begitu, dengan digital diberlakukan, maka kanal TV akan berlipat 12 kali saluran. Nah, kue iklannya terganggu, maunya borong sendiri, kaya sendiri, rakus," balas Tifatul.
Pengguna Twitter lainnya, @Pochinkiiii turut merespons cuitan Tifatul. Akun itu menyebut tidak semua orang bisa membeli set top box (STB) dan menilai siaran analog lebih bagus.
"STB gratis," balas Tifatul singkat.
Sebelumnya, Hary menyampaikan pendapatnya soal ASO. Hary menilai kebijakan itu sangat merugikan masyarakat yang menggunakan siaran TV analog.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
