medcom.id, Jakarta: Andi Taufan Tiro, anggota Komisi V DPR menilai, sanksi yang diberikan kepada maskapai penerbangan belum memberikan efek jera. Sehinga kecelakaan di dunia penerbangan terjadi berulang-ulang.
"Harus ada sanksi yang berat. karena apa pun namanya keselamatan paling utama," kata anggota Komisi V DPR RI Andi Taufan Tiro dalam Bincang Pagi MetroTV, Senin (5/1/2015).
Menurut Taufan, harus ada pengawasan ekstra ketat. Sebab, kecelakaan di dunia penerbangan kerap kali terjadi.
"Kejadian di dunia penerbangan ini berulang dan berulang lagi. Kita masih melihat kejadian, Lion Air dan Garuda, sepertinya pengawasan kita harus betul ekstra ketat," imbuh dia.
Taufan pun menduga, ada prosedur yang salah di dunia penerbangan. Sebab, masalah serupa tetap berulang. Sehingga, peran pemerintah dan DPR harus lebih ditingkatkan.
"Kita harus berani, kita dan pemerintah harus hadir, UU Penerbangan kita sudah diperbaharui. Pengawasan dan kontrol itu sudah kita lakukan sedemkian rupa seperti standar international. Tapi kenapa ini terjadi berulang-ulang, cukup prihatin pada kejadian ini, sepertinya ada yang salah," sebut dia.
medcom.id, Jakarta: Andi Taufan Tiro, anggota Komisi V DPR menilai, sanksi yang diberikan kepada maskapai penerbangan belum memberikan efek jera. Sehinga kecelakaan di dunia penerbangan terjadi berulang-ulang.
"Harus ada sanksi yang berat. karena apa pun namanya keselamatan paling utama," kata anggota Komisi V DPR RI Andi Taufan Tiro dalam
Bincang Pagi MetroTV, Senin (5/1/2015).
Menurut Taufan, harus ada pengawasan ekstra ketat. Sebab, kecelakaan di dunia penerbangan kerap kali terjadi.
"Kejadian di dunia penerbangan ini berulang dan berulang lagi. Kita masih melihat kejadian, Lion Air dan Garuda, sepertinya pengawasan kita harus betul ekstra ketat," imbuh dia.
Taufan pun menduga, ada prosedur yang salah di dunia penerbangan. Sebab, masalah serupa tetap berulang. Sehingga, peran pemerintah dan DPR harus lebih ditingkatkan.
"Kita harus berani, kita dan pemerintah harus hadir, UU Penerbangan kita sudah diperbaharui. Pengawasan dan kontrol itu sudah kita lakukan sedemkian rupa seperti standar international. Tapi kenapa ini terjadi berulang-ulang, cukup prihatin pada kejadian ini, sepertinya ada yang salah," sebut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
