medcom.id, Kumai: Proses pemindahan ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari Kapal Crest Onyx menuju gudang penyimpanan tak berjalan mulus. Ekor pesawat akhirnya diturunkan di dermaga, tergeletak.
Proses pemindahan ekor pesawat QZ8501 tak berjalan sesuai rencana. Hujan yang deras menjadi halangan pemindahan ekor ini. Pantauan Metrotvnews.com, ekor pesawat berhasil diangkat dari Kapal Crest Onyx sekitar pukul 19.30 wib.
Ekor pesawat diangkat menggunakan crane yang ada di Kapal Navigasi Arcturus milik Ditjen Hubungan Laut. Ekor kapal sempat tergantung sekitar sepuluh menit, petugas terus berupaya menempatkan ekor tepat di bagian belakang truk yang telah disiapkan.
Terus berusaha, semua tak berjalan sebagaimana mestinya. Posisi yang tepat tak kunjung ditemukan. Tim evakuasi pun akhirnya memutuskan untuk meletakkan ekor burung besi nahas ini di lantai dermaga untuk malam ini.
"Kawan-kawan semua, terima kasih usahanya, ekor pesawat akan kita letakkan di dermaga untuk malam ini," teriak seorang petugas dari atas Kapal Navigasi Arcturus di Pelabuhan Kumai, Kumai, Kotawaringin Barat, Minggu (11/1/2015).
Petugas pun menyegel area tergeletaknya ekor pesawat ini, pagar besi dipasang dalam radius lima meter di setiap sisi. Tak lupa, ekor pesawat pun dibungkus terpal besar untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi.
Sebelumnya, Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut ada kemungkinan ekor akan dipindahkan besok. Hal itu dikarenakan ukuran ekor yang terlalu besar.
"Kita tetap coba biar sudah malam. Kalau mentok, kita coba besok lagi. Yang penting talinya harus banyak dan kuat," tutur dia.
medcom.id, Kumai: Proses pemindahan ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari Kapal Crest Onyx menuju gudang penyimpanan tak berjalan mulus. Ekor pesawat akhirnya diturunkan di dermaga, tergeletak.
Proses pemindahan ekor pesawat QZ8501 tak berjalan sesuai rencana. Hujan yang deras menjadi halangan pemindahan ekor ini. Pantauan Metrotvnews.com, ekor pesawat berhasil diangkat dari Kapal Crest Onyx sekitar pukul 19.30 wib.
Ekor pesawat diangkat menggunakan crane yang ada di Kapal Navigasi Arcturus milik Ditjen Hubungan Laut. Ekor kapal sempat tergantung sekitar sepuluh menit, petugas terus berupaya menempatkan ekor tepat di bagian belakang truk yang telah disiapkan.
Terus berusaha, semua tak berjalan sebagaimana mestinya. Posisi yang tepat tak kunjung ditemukan. Tim evakuasi pun akhirnya memutuskan untuk meletakkan ekor burung besi nahas ini di lantai dermaga untuk malam ini.
"Kawan-kawan semua, terima kasih usahanya, ekor pesawat akan kita letakkan di dermaga untuk malam ini," teriak seorang petugas dari atas Kapal Navigasi Arcturus di Pelabuhan Kumai, Kumai, Kotawaringin Barat, Minggu (11/1/2015).
Petugas pun menyegel area tergeletaknya ekor pesawat ini, pagar besi dipasang dalam radius lima meter di setiap sisi. Tak lupa, ekor pesawat pun dibungkus terpal besar untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi.
Sebelumnya, Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut ada kemungkinan ekor akan dipindahkan besok. Hal itu dikarenakan ukuran ekor yang terlalu besar.
"Kita tetap coba biar sudah malam. Kalau mentok, kita coba besok lagi. Yang penting talinya harus banyak dan kuat," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
