medcom.id, Jakarta: Seorang warga negara Australia inisial L disinyalir menyokong dana untuk aksi teroris di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Dana dikirim ke istrinya, warga Nusa Tenggara.
Hal itu diketahui berdasarkan penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terhadap transaksi keuangan di dalam maupun luar negeri. Dana itu diduga untuk membeli senjata dan kegiatan teroris.
L juga mengirim uang untuk sebuah yayasan dan seseorang inisial H yang diketahui buronan Tim Detasemen Khusus Antiteror. Kepala PPATK M. Yusuf mengatakan L punya uang cukup banyak.
"Uang itu dibawa ke Indonesia by transfer ke rekening dia dan istrinya lalu diberikan antara lain ke rekening H. Kami koordinasi ke Densus, ternyata dia (H) mengirim ke pemasok senjata di Filipina," ujar Yusuf di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/1/2016).
Yusuf menyampaikan, uang ada yang diambil tunai. Uang yang dikirim ke yayasan lantas diberikan ke seorang pria untuk berangkat ke Suriah. Pria tersebut, menurut Yusuf, sudah meninggal di Suriah.
Serangan teroris di Jalan M.H. Thamrin pada 14 Januari sekitar pukul 10.50 WIB. Kejadian itu menewaskan empat warga sipil dan melukai puluhan orang.
Dua teroris tewas setelah ditembak polisi dan dua teroris tewas karena bom bunuh diri.
medcom.id, Jakarta: Seorang warga negara Australia inisial L disinyalir menyokong dana untuk aksi teroris di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Dana dikirim ke istrinya, warga Nusa Tenggara.
Hal itu diketahui berdasarkan penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terhadap transaksi keuangan di dalam maupun luar negeri. Dana itu diduga untuk membeli senjata dan kegiatan teroris.
L juga mengirim uang untuk sebuah yayasan dan seseorang inisial H yang diketahui buronan Tim Detasemen Khusus Antiteror. Kepala PPATK M. Yusuf mengatakan L punya uang cukup banyak.
"Uang itu dibawa ke Indonesia
by transfer ke rekening dia dan istrinya lalu diberikan antara lain ke rekening H. Kami koordinasi ke Densus, ternyata dia (H) mengirim ke pemasok senjata di Filipina," ujar Yusuf di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/1/2016).
Yusuf menyampaikan, uang ada yang diambil tunai. Uang yang dikirim ke yayasan lantas diberikan ke seorang pria untuk berangkat ke Suriah. Pria tersebut, menurut Yusuf, sudah meninggal di Suriah.
Serangan teroris di Jalan M.H. Thamrin pada 14 Januari sekitar pukul 10.50 WIB. Kejadian itu menewaskan empat warga sipil dan melukai puluhan orang.
Dua teroris tewas setelah ditembak polisi dan dua teroris tewas karena bom bunuh diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
