medcom.id, Pangkalan Bun: Matahari sesekali mengintip di balik awan yang membungkus Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim evakuasi gabungan berbaris rapi memberikan jalan kepada mereka yang mengarak empat peti jenazah.
Suasana sendu. Untungnya, sinar matahari sesekali menyengat keluar dari balik awan hitam yang perlahan mulai dominan. Siang ini, Kamis (1/1/2015), sekitar pukul 10.10 WIB, tim evakuasi berbaris rapi memberikan jalan untuk empat peti jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak Minggu (28/12/2014) lalu.
Empat jenazah itu dikumpulkan sedari malam. Dua jenazah berhasil sampai di area evakuasi Pangkalan Bun dengan jalur darat tepat saat tahun 2014 berakhir dan berganti dengan tahun 2015. Sedangkan dua jenazah lagi diantarkan Helikopter Bell milik TNI AL beberapa waktu lalu. Lebih kurang satu jam, dua jenazah yang diangkut dari KRI Banda Aceh ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sultan Imanuddin.
Empat peti mati pun mendekat mobil ambulans, kemudian masuk di antara barisan tim evakuasi. Satu per satu peti jenazah diturunkan. Pundak tim evakuasi menyambut pinggiran peti jenazah, dengan tegap mereka berbaris rapi.
Hentakan kaki menjadi pemecah siang yang sendu. Barisan pasukan menopang peti berjalan rapi. "Hormat grak!" teriak Pangdam XII Tajungpura Mayjend TNI Toto Rinanto S, komando pertama yang menggerakkan barisan yang perlahan hening.
Sontak, setiap orang di barisan mengangkat tangan mereka ke dahi, memberikan hormat. Barisan pengangkat peti jenazah berjalan rapi menuju pesawat Hercules A-1320. Peti jenazah dikirim langsung ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sampai hari ini, sudah ada enam jenazah diterbangkan ke Bandara Juanda, Sidoarjo. Kemarian dua jenazah sampai di sana. Proses evakuasi masih terus berlanjut hingga saat ini.
medcom.id, Pangkalan Bun: Matahari sesekali mengintip di balik awan yang membungkus Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim evakuasi gabungan berbaris rapi memberikan jalan kepada mereka yang mengarak empat peti jenazah.
Suasana sendu. Untungnya, sinar matahari sesekali menyengat keluar dari balik awan hitam yang perlahan mulai dominan. Siang ini, Kamis (1/1/2015), sekitar pukul 10.10 WIB, tim evakuasi berbaris rapi memberikan jalan untuk empat peti jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak Minggu (28/12/2014) lalu.
Empat jenazah itu dikumpulkan sedari malam. Dua jenazah berhasil sampai di area evakuasi Pangkalan Bun dengan jalur darat tepat saat tahun 2014 berakhir dan berganti dengan tahun 2015. Sedangkan dua jenazah lagi diantarkan Helikopter Bell milik TNI AL beberapa waktu lalu. Lebih kurang satu jam, dua jenazah yang diangkut dari KRI Banda Aceh ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sultan Imanuddin.
Empat peti mati pun mendekat mobil ambulans, kemudian masuk di antara barisan tim evakuasi. Satu per satu peti jenazah diturunkan. Pundak tim evakuasi menyambut pinggiran peti jenazah, dengan tegap mereka berbaris rapi.
Hentakan kaki menjadi pemecah siang yang sendu. Barisan pasukan menopang peti berjalan rapi. "Hormat grak!" teriak Pangdam XII Tajungpura Mayjend TNI Toto Rinanto S, komando pertama yang menggerakkan barisan yang perlahan hening.
Sontak, setiap orang di barisan mengangkat tangan mereka ke dahi, memberikan hormat. Barisan pengangkat peti jenazah berjalan rapi menuju pesawat Hercules A-1320. Peti jenazah dikirim langsung ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sampai hari ini, sudah ada enam jenazah diterbangkan ke Bandara Juanda, Sidoarjo. Kemarian dua jenazah sampai di sana. Proses evakuasi masih terus berlanjut hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)
