medcom.id, Pangkalan Bun: Proses evakuasi korban dan badan pesawat Air Asia QZ8501 terus berlanjut. Berbagai bantuan diturunkan untuk membantu proses evakuasi. Setidaknya ada 47 personel gabungan yang baru didatangkan dari Jakarta.
"Ada 47 personel, dari beberapa satuan, tim penyelam 12 orang, Denjaka 14 orang, Kopaska 14, intai amfibi 7, 47 personel," kata Lettu TNI AL Aang Z.M. dari Dinas Penyelamat Bawah Air di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Rabu (31/12/2014).
Semua personel, kata dia, akan melakukan penyelamatan dan evakuasi. Namun, pelaksanaan evakuasi masih harus menunggu perintah dari atasan. Selain 47 personel, peralatan selam dan alat tabung untuk mengapungkan benda yang berada di bawah laut juga ikut dibawa dari Jakarta. Peralatan ini nantinya digunakan untuk mendukung proses evakuasi.
Aang menyebut, cuaca menjadi kendala dalam pelaksanaan proses evakuasi. Gelombang laut tercatat cukup gahar dengan ketinggian dua hingga tiga meter. "Kalau dilihat, risiko cukup tinggi," tambah Aang.
Personel gabungan nantinya menggunakan KRI Bung Tomo untuk mencapai titik lokasi pencarian dan melakukan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. Sejauh ini baru enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang dievakuasi.
medcom.id, Pangkalan Bun: Proses evakuasi korban dan badan pesawat Air Asia QZ8501 terus berlanjut. Berbagai bantuan diturunkan untuk membantu proses evakuasi. Setidaknya ada 47 personel gabungan yang baru didatangkan dari Jakarta.
"Ada 47 personel, dari beberapa satuan, tim penyelam 12 orang, Denjaka 14 orang, Kopaska 14, intai amfibi 7, 47 personel," kata Lettu TNI AL Aang Z.M. dari Dinas Penyelamat Bawah Air di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Rabu (31/12/2014).
Semua personel, kata dia, akan melakukan penyelamatan dan evakuasi. Namun, pelaksanaan evakuasi masih harus menunggu perintah dari atasan. Selain 47 personel, peralatan selam dan alat tabung untuk mengapungkan benda yang berada di bawah laut juga ikut dibawa dari Jakarta. Peralatan ini nantinya digunakan untuk mendukung proses evakuasi.
Aang menyebut, cuaca menjadi kendala dalam pelaksanaan proses evakuasi. Gelombang laut tercatat cukup gahar dengan ketinggian dua hingga tiga meter. "Kalau dilihat, risiko cukup tinggi," tambah Aang.
Personel gabungan nantinya menggunakan KRI Bung Tomo untuk mencapai titik lokasi pencarian dan melakukan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. Sejauh ini baru enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang dievakuasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
