medcom.id, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan bahwa status siaga 1 yang ditetapkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukan menandakan bahwa pemilu 2014 ini dalam keadaan yang rawan.
"Pernyataan siaga bagi TNI untuk menyikapi sebuah situasi adalah hal yang biasa, karena TNI itu berpikir menyiapkan hal-hal yang paling kritik, apalagi ini sebuah situasi yang perlu disikapi bersama, pesta demokrasi terbesar bagi rakyat Indonesia," ujar Moeldoko kepada wartawan di Markas Komando Daerah Militer Jaya Karta, Jl Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2014).
Moeldoko mengatakan, dengan kesiapannya itu diharapkan bisa tercipta kondisi yang aman dan kondusif sampai proses pemungutan suara berakhir.
"Kami semuanya ingin berjalan dengan baik, sehingga perlu di backup dengan kesiapan aparat TNI dan Polri agar semuanya berjalan dengan baik, agar kesiapan itu tinggi, maka satu-satunya cara adalah siaga, karena dengan siaga 1 itu berarti seluruh perajurit TNI yang jumlahnya kurang lebih 500 ribu itu siaga 1 semua," Jelasnya.
Namun, meski hingga proses pemungutan suara berlangsung situasi keamanan Indonesia kondusif, Moeldoko mengatakan TNI selalu siap menjaga keamanan. TNI, lanjutnya, memiliki infrastruktur yang baik terutama dalam monitoring setiap peristiwa yang terjadi. Sehingga, jika ada kerusuhan atau tindak anarkis bisa segera ditangani.
"Ini adalah sebab akibat, dengan kesiapan kita maka situasi menjadi damai, situasi damai itu tidak bisa terwujud dengan sendirinya, rasa aman itu tidak datang tiba-tiba tetapi karena kehadiran TNI dan Polri," ungkapnya.
Hingga siang ini, Moeldoko menyatakan bahwa semua wilayah Indonesia sampai dengan saat ini aman, tertib, dan damai. TNI dan Polri tetap siaga mengamankan Pilpres 2014.
medcom.id, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan bahwa status siaga 1 yang ditetapkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukan menandakan bahwa pemilu 2014 ini dalam keadaan yang rawan.
"Pernyataan siaga bagi TNI untuk menyikapi sebuah situasi adalah hal yang biasa, karena TNI itu berpikir menyiapkan hal-hal yang paling kritik, apalagi ini sebuah situasi yang perlu disikapi bersama, pesta demokrasi terbesar bagi rakyat Indonesia," ujar Moeldoko kepada wartawan di Markas Komando Daerah Militer Jaya Karta, Jl Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2014).
Moeldoko mengatakan, dengan kesiapannya itu diharapkan bisa tercipta kondisi yang aman dan kondusif sampai proses pemungutan suara berakhir.
"Kami semuanya ingin berjalan dengan baik, sehingga perlu di backup dengan kesiapan aparat TNI dan Polri agar semuanya berjalan dengan baik, agar kesiapan itu tinggi, maka satu-satunya cara adalah siaga, karena dengan siaga 1 itu berarti seluruh perajurit TNI yang jumlahnya kurang lebih 500 ribu itu siaga 1 semua," Jelasnya.
Namun, meski hingga proses pemungutan suara berlangsung situasi keamanan Indonesia kondusif, Moeldoko mengatakan TNI selalu siap menjaga keamanan. TNI, lanjutnya, memiliki infrastruktur yang baik terutama dalam monitoring setiap peristiwa yang terjadi. Sehingga, jika ada kerusuhan atau tindak anarkis bisa segera ditangani.
"Ini adalah sebab akibat, dengan kesiapan kita maka situasi menjadi damai, situasi damai itu tidak bisa terwujud dengan sendirinya, rasa aman itu tidak datang tiba-tiba tetapi karena kehadiran TNI dan Polri," ungkapnya.
Hingga siang ini, Moeldoko menyatakan bahwa semua wilayah Indonesia sampai dengan saat ini aman, tertib, dan damai. TNI dan Polri tetap siaga mengamankan Pilpres 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
