medcom.id, Jakarta: Pembegal yang dibakar warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan, empat hari lalu diketahui bernama Hendriyansyah. Pria yang pada Mei nanti genap berusia 29 tahun itu merupakan buah cinta pasangan Sutinah dan Syarifuddin.
Sutinah mengaku sangat terkejut ketika mengetahui anaknya dibakar warga. Sehari-hari, pemuda yang hanya mengenyam pendidikan hingga kelas dua SMP itu mencari uang dengan menjadi 'polisi cepek' di Jalan Raya Ciledug.
"Dia memang orangnya tidak terlalu terbuka. Kalau sekolah cuma sampai kelas dua SMP, karena tidak ada biaya," tutur Sutinah dengan mata berkaca-kaca saat berbincang dengan Metrotvnews.com, di rumahnya, Jumat (27/2/2015).
Dua tahun terakhir, Sutinah jarang bertemu putranya yang akrab disapa Riyan. Sehingga, Sutinah sulit mengetahui kegiatan putranya itu di luar rumah. "Dia orangnya enggak mau ribet. Sudah dua tahun tidak nyamperin saya ke rumah," paparnya.
Sabtu 21 Februari, Riyan sempat datang ke rumah neneknya di Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Selesai mandi, Riyan langsung pergi entah ke mana.
"Pakai bajunya juga masih sama. Makanya saat lihat di televisi saya ngenalin dari kaos hitam nya," sela Apid, sepupu almarhum.
Di lingkungan warga sekitar rumah neneknya, almarhum tidak begitu banyak bergaul, karena memang jarang pulang. "Anak-anak di sini heran dan kaget saat tahu. Dia anaknya pendiam," pungkas Apid.
Sutinah dan keluarganya kemudian melihat jenazah di RSUD Kabupaten Tangerang untuk memastikan benar atau tidak Riyan yang dibakar warga. Jenazah korban sudah dibawa pulang dan dikuburkan di TPU Wakaf Kampung Asem, Larangan, kemarin.
medcom.id, Jakarta: Pembegal yang dibakar warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan, empat hari lalu diketahui bernama Hendriyansyah. Pria yang pada Mei nanti genap berusia 29 tahun itu merupakan buah cinta pasangan Sutinah dan Syarifuddin.
Sutinah mengaku sangat terkejut ketika mengetahui anaknya dibakar warga. Sehari-hari, pemuda yang hanya mengenyam pendidikan hingga kelas dua SMP itu mencari uang dengan menjadi 'polisi cepek' di Jalan Raya Ciledug.
"Dia memang orangnya tidak terlalu terbuka. Kalau sekolah cuma sampai kelas dua SMP, karena tidak ada biaya," tutur Sutinah dengan mata berkaca-kaca saat berbincang dengan
Metrotvnews.com, di rumahnya, Jumat (27/2/2015).
Dua tahun terakhir, Sutinah jarang bertemu putranya yang akrab disapa Riyan. Sehingga, Sutinah sulit mengetahui kegiatan putranya itu di luar rumah. "Dia orangnya enggak mau ribet. Sudah dua tahun tidak nyamperin saya ke rumah," paparnya.
Sabtu 21 Februari, Riyan sempat datang ke rumah neneknya di Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Selesai mandi, Riyan langsung pergi entah ke mana.
"Pakai bajunya juga masih sama. Makanya saat lihat di televisi saya
ngenalin dari kaos hitam nya," sela Apid, sepupu almarhum.
Di lingkungan warga sekitar rumah neneknya, almarhum tidak begitu banyak bergaul, karena memang jarang pulang. "Anak-anak di sini heran dan kaget saat tahu. Dia anaknya pendiam," pungkas Apid.
Sutinah dan keluarganya kemudian melihat jenazah di RSUD Kabupaten Tangerang untuk memastikan benar atau tidak Riyan yang dibakar warga. Jenazah korban sudah dibawa pulang dan dikuburkan di TPU Wakaf Kampung Asem, Larangan, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)
