medcom.id, Jakarta: Empat orang tewas di ruang tabung chamber Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT), RSAL Mintohardjo. Keempatnya tewas saat sedang menjalani terapi hiperbarik.
Apa itu chamber? Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama M. Zainudin, menerangkan chamber merupakan alat pengobatan hiperbarik. Chamber, kata Zainudin, berbentuk tabung seukuran tertentu. Bentuknya mirip seperti ruangan sauna.
"Biasanya digunakan oleh pasukan Kopaska (Komando Pasukan Katak, pasukan khusus TNI AL, red.) dan penyelam yang mengalami dekompresi. Terapi ini dilakukan untuk mengembalikan stamina dengan memberikan oksigen murni," kata Zainudin di RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016).
Belakangan, terapi ini biasa dilakukan orang biasa. Terapi hiperbarik dilakukan pasien untuk memulihkan stamina. Namun, terapi ini tak sembarangan dilakukan. Harus atas rekomendasi tertentu dari dokter.
Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut, dr. Lukman, menjelaskan ada prosedur yang mesti dilewati sebelum melakukan terapi hiperbarik menggunakan chamber. "Terlebih dulu pasien harus diperiksa apa ada kontradiksi. Pasien juga diperiksa di laboratorium," kata Lukman.
Pasien pun diajari bagaimana mengatasi perubahan tekanan udara sebelum mereka masuk ke chamber. "Supaya tidak timbul trauma," ujar Lukman. Selama dalam chamber, operator terus memonitor pasien.
Salah satu korban tewas meledaknya chamber, Anggota DPD RI, Sulistyo, sebelumnya mengeluh kurang fit saat rapat. Kepala Bidang Pemberitaan dan Media Visual DPD, Mahyu Darma, mengatakan Sulistyo memutuskan keluar rapat dan mendatangi RSAL Mintohardjo untuk menjalani terapi hiperbarik. Nahas, chamber tempat dia menjalani terapi meledak. Sulistyo dan tiga orang lain yang ada di dalam chamber tewas.
medcom.id, Jakarta: Empat orang tewas di ruang tabung chamber Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT), RSAL Mintohardjo. Keempatnya tewas saat sedang menjalani terapi hiperbarik.
Apa itu chamber? Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama M. Zainudin, menerangkan chamber merupakan alat pengobatan hiperbarik. Chamber, kata Zainudin, berbentuk tabung seukuran tertentu. Bentuknya mirip seperti ruangan sauna.
"Biasanya digunakan oleh pasukan Kopaska (Komando Pasukan Katak, pasukan khusus TNI AL, red.) dan penyelam yang mengalami dekompresi. Terapi ini dilakukan untuk mengembalikan stamina dengan memberikan oksigen murni," kata Zainudin di RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016).
Belakangan, terapi ini biasa dilakukan orang biasa. Terapi hiperbarik dilakukan pasien untuk memulihkan stamina. Namun, terapi ini tak sembarangan dilakukan. Harus atas rekomendasi tertentu dari dokter.
Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut, dr. Lukman, menjelaskan ada prosedur yang mesti dilewati sebelum melakukan terapi hiperbarik menggunakan chamber. "Terlebih dulu pasien harus diperiksa apa ada kontradiksi. Pasien juga diperiksa di laboratorium," kata Lukman.
Pasien pun diajari bagaimana mengatasi perubahan tekanan udara sebelum mereka masuk ke chamber. "Supaya tidak timbul trauma," ujar Lukman. Selama dalam chamber, operator terus memonitor pasien.
Salah satu korban tewas meledaknya chamber, Anggota DPD RI, Sulistyo, sebelumnya mengeluh kurang fit saat rapat. Kepala Bidang Pemberitaan dan Media Visual DPD, Mahyu Darma, mengatakan Sulistyo memutuskan keluar rapat dan mendatangi RSAL Mintohardjo untuk menjalani terapi hiperbarik. Nahas, chamber tempat dia menjalani terapi meledak. Sulistyo dan tiga orang lain yang ada di dalam chamber tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
