medcom.id, Jakarta: Ahmad Hajizi masih tak menyangka istrinya, Yeti Pramuti, menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi terbakarnya kapal motor Zahro Express. Selama lima hari lalu, Hajizi memang belum mendapat kabar istrinya selamat atau tidak.
Meski begitu, Hajizi tetap yakin wanita dari dua anaknya itu masih hidup. Hajizi tak mau hanya duduk di rumah sembari menanti kabar dari polisi.
Ia dan keluarganya menyewa kapal nelayan untuk mencari sendiri istrinya. Sejak kejadian nahas itu, Hajizi telah menyisir tujuh pulau yang berdekatan dengan pulau Tidung.
Namun, pencarian tak membuahkan hasil. Kamis 5 Januari, sekitar pukul 10.00, Hajizi mendapat panggilan telepon dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Itu kabar duka yang tidak pernah diharapkan Hajizi. Untuk menyakinkannya, ia dan keluarganya mendatangi RS. Polri.
"DNA-nya cocok. Itu Yeti," kata tim identifikasi kepada Hajizi saat itu.
Yeti Pramuti (kanan)
Pria berusia 44 tahun itu tak lantas percaya. Ia ingin mencari bukti lain yang lebih mayakinkan. Hingga akhirnya dia melihat ada cincin emas melingkar di jari manis Yeti. Itu cincin pernikahan mereka.
"Dari situ saya baru percaya kalau itu istri saya. Ya sudah langsung kami bawa pulang," ujarnya.
Meski masih meninggalkan duka, Hajizi tetap tegar. Ia akan mengurus Muhammad Yasir, 12, dan Mutia Sahla, 10, buah hati mereka.
"Minta doanya ya, Mbak. Semoga almarhumah diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan di tempat yang indah," kata Hajizi.
KM Zahro Express terbakar Minggu 1 Januari. Puluhan orang tewas. Saat terbakar, kapal ditumpangi 238 orang. Di manifes hanya tercatat 100 penumpang.
medcom.id, Jakarta: Ahmad Hajizi masih tak menyangka istrinya, Yeti Pramuti, menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi terbakarnya kapal motor Zahro Express. Selama lima hari lalu, Hajizi memang belum mendapat kabar istrinya selamat atau tidak.
Meski begitu, Hajizi tetap yakin wanita dari dua anaknya itu masih hidup. Hajizi tak mau hanya duduk di rumah sembari menanti kabar dari polisi.
Ia dan keluarganya menyewa kapal nelayan untuk mencari sendiri istrinya. Sejak kejadian nahas itu, Hajizi telah menyisir tujuh pulau yang berdekatan dengan pulau Tidung.
Namun, pencarian tak membuahkan hasil. Kamis 5 Januari, sekitar pukul 10.00, Hajizi mendapat panggilan telepon dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Itu kabar duka yang tidak pernah diharapkan Hajizi. Untuk menyakinkannya, ia dan keluarganya mendatangi RS. Polri.
"DNA-nya cocok. Itu Yeti," kata tim identifikasi kepada Hajizi saat itu.
Yeti Pramuti (kanan)
Pria berusia 44 tahun itu tak lantas percaya. Ia ingin mencari bukti lain yang lebih mayakinkan. Hingga akhirnya dia melihat ada cincin emas melingkar di jari manis Yeti. Itu cincin pernikahan mereka.
"Dari situ saya baru percaya kalau itu istri saya. Ya sudah langsung kami bawa pulang," ujarnya.
Meski masih meninggalkan duka, Hajizi tetap tegar. Ia akan mengurus Muhammad Yasir, 12, dan Mutia Sahla, 10, buah hati mereka.
"Minta doanya ya, Mbak. Semoga almarhumah diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan di tempat yang indah," kata Hajizi.
KM Zahro Express terbakar Minggu 1 Januari. Puluhan orang tewas. Saat terbakar, kapal ditumpangi 238 orang. Di manifes hanya tercatat 100 penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
