Akibat Delay Lion Air, AP 1 Diminta Tambah Jam Operasional Bandara

medcom.id, Jakarta: Perbaikan landasan pacu Bandara Internasional Juanda Surabaya diduga menjadi salah satu penyebab keterlambatan penerbangan (delay) maskapai Lion Air pada Minggu 31 Juli. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Angkasa Pura 1 memperpanjang jam operasional bandara. "Menhub telah memberikan instruksi untuk Angkasa Pura 1 agar menambah jam operasional bandara dari awalnya pukul 22.00 WIB menjadi pukul 24.00 WIB," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hemi Pamuraharjo di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016). Hari ini Kemenhub memanggil manajemen Lion Air. Manajemen diminta menjelaskan keterlambatan lima penerbangan pada Minggu 31 Juli 2016. Ratusan penumpang murka akibat kejadian itu. Dua dari lima penerbangan itu menuju ke Surabaya. Lima penerbangan yang delay, yaitu JT 650 rute Cengkareng-Lombok, JT 630 rute Cengkareng-Bengkulu, JT 590 rute Cengkareng-Surabaya, JT 582 rute Cengkareng-Surabaya, dan JT 526 rute Cengkareng-Banjarmasin. Calon penumpang bersiap menaiki pesawat Lion Air di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/2/2015). Foto: Antara/Rivan Awal Lingga Terkait kemungkinan faktor lain penyebab delay, jelas Hemi Pamuraharjo, Kemenhub masih akan mengevaluasi Lion Air. Sebab, hanya maskapai Lion Air yang mengalami keterlambatan penerbangan akibat perbaikan landasan pacu Bandara Juanda. Maskapai lain tidak. "Untuk hal-hal lain akan dilakukan klarifikasi lebih lanjut dan akan direkomendasikan untuk perbaikan dan sinkronisasi operasional," jelas Hemi. Direktur Lion Air Edward Sirait mengatakan, sejak kejadian delay Lion Air menyetop sementara penerbangan malam ke Surabaya. Jika jam operasional bandara ditambah, Lion Air akan mengikuti kebijakan yang ada. "Tapi kalau dibuka lagi sampai jam 24, nanti kita akan bukan lagi," ujar Edward pada kesempatan yang sama.