Jakarta: Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke Masjid Istiqlal, Jakarta, di mana ia bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
Salah satu momen yang menjadi perhatian publik adalah ketika Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Nasaruddin Umar setelah berfoto bersama dengan sejumlah tokoh bangsa dan nasional.
Berawal dari Imam Besar Nasaruddin yang menyalami Paus sembari merangkul hingga mencium bagian atas kepala Paus Fransiskus. Kemudian Paus membalasnya dengan mencium tangan tangan Imam Besar.
Baca juga: Paus Fransiskus: Terowongan Silaturahim Bawa Orang Mengarah Terang
Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal dilakukan untuk melihat langsung Terowongan Silaturahim, yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, simbol kuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Paus disambut dengan irama Marawis dan diberi penjelasan oleh Nasaruddin Umar mengenai terowongan yang dibangun pada tahun 2022.
“Terowongan Silaturahim ini menghubungkan dua rumah ibadah. Di dalamnya terdapat banyak simbol-simbol artistik dan indah yang melambangkan toleransi beragama,” kata Nasaruddin Umar saat mendampingi Paus.
Paus Fransiskus, yang terkesan dengan keberadaan terowongan tersebut, menegaskan pentingnya peran umat beragama dalam membangun toleransi.
"Kita kaum beriman yang berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda, memiliki sebuah tugas membantu semua orang melewati terowongan ini dengan pandangan yang diarahkan menuju terang," ujar Paus.
"Di akhir perjalanan kita akan mampu mengenal dalam diri mereka yang berjalan di samping kita, seorang saudara-seorang saudari yang dengannya kita dapat saling mendukung dalam kehidupan satu sama lain,” sambung Paus.
Paus Fransiskus mengakhiri pidatonya dengan harapan agar komunitas di Indonesia semakin terbuka terhadap dialog antar umat beragama dan menjadi simbol perdamaian.
"Saya berharap, komunitas-komunitas kita dapat semakin terbuka bagi dialog antar umat beragama dan semoga menjadi simbol kehidupan bersama yang damai, mencirikan Indonesia," tuturny
Jakarta: Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan,
Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke Masjid Istiqlal, Jakarta, di mana ia bertemu dengan Imam Besar
Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
Salah satu momen yang menjadi perhatian publik adalah ketika Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Nasaruddin Umar setelah berfoto bersama dengan sejumlah tokoh bangsa dan nasional.
Berawal dari Imam Besar Nasaruddin yang menyalami Paus sembari merangkul hingga mencium bagian atas kepala Paus Fransiskus. Kemudian Paus membalasnya dengan mencium tangan tangan Imam Besar.
Baca juga:
Paus Fransiskus: Terowongan Silaturahim Bawa Orang Mengarah Terang
Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal dilakukan untuk melihat langsung Terowongan Silaturahim, yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, simbol kuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Paus disambut dengan irama Marawis dan diberi penjelasan oleh Nasaruddin Umar mengenai terowongan yang dibangun pada tahun 2022.
“Terowongan Silaturahim ini menghubungkan dua rumah ibadah. Di dalamnya terdapat banyak simbol-simbol artistik dan indah yang melambangkan toleransi beragama,” kata Nasaruddin Umar saat mendampingi Paus.
Paus Fransiskus, yang terkesan dengan keberadaan terowongan tersebut, menegaskan pentingnya peran umat beragama dalam membangun toleransi.
"Kita kaum beriman yang berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda, memiliki sebuah tugas membantu semua orang melewati terowongan ini dengan pandangan yang diarahkan menuju terang," ujar Paus.
"Di akhir perjalanan kita akan mampu mengenal dalam diri mereka yang berjalan di samping kita, seorang saudara-seorang saudari yang dengannya kita dapat saling mendukung dalam kehidupan satu sama lain,” sambung Paus.
Paus Fransiskus mengakhiri pidatonya dengan harapan agar komunitas di Indonesia semakin terbuka terhadap dialog antar umat beragama dan menjadi simbol perdamaian.
"Saya berharap, komunitas-komunitas kita dapat semakin terbuka bagi dialog antar umat beragama dan semoga menjadi simbol kehidupan bersama yang damai, mencirikan Indonesia," tuturny
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)