Peneliti BRIN: Kekebalan Kelompok Perkecil Peluang Covid-19 Bermutasi

Jakarta: Kecepatan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity diyakini memperkecil peluang virus covid-19 bermutasi. Masyarakat diharapkan segera melakukan vaksinasi covid-19. "Semakin banyak orang yang memiliki kekebalan, semakin kecil kesempatan virus menular. Semakin cepat herd immunity tercapai, semakin kecil kesempatan virus bermutasi," kata peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amin Soebandrio saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Amin menuturkan virus bermutasi karena bereplikasi atau virus bertambah banyak di tubuh manusia. Mutasi merupakan cara virus untuk bertahan hidup. Dia menyebut mutasi terjadi ketika virus membuat salinan baru materi genetiknya saat virus bereplikasi memperbanyak diri. Jika virus diberi ruang untuk bereplikasi, kesempatan mutasi akan meningkat. Replikasi akan terjadi apabila virus berhasil masuk ke dalam sel baru. Ketika virus berhasil menginfeksi manusia, virus mempunyai kesempatan untuk bertambah banyak atau bereplikasi. Baca: Satgas Covid-19: PCR di Gerbang Internasional Dapat Mendeteksi Omicron Secara prinsip, kata dia, cara mencegah virus masuk adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Peningkatan kekebalan itu bisa dicapai dengan vaksinasi dan juga diperoleh setelah infeksi alami atau mendapatkan pengobatan covid-19. "Semakin banyak orang mempunyai kekebalan itulah terjadi herd immunity," kata Amin. Dia mengimbau vaksinasi harus ditingkatkan ke seluruh masyarakat Indonesia. Ini penting untuk memperluas kekebalan tubuh yang terbentuk di masyarakat sehingga mencegah virus bereplikasi di tubuh manusia dan bermutasi. "Semakin banyak orang yang kebal artinya dengan tercapainya herd immunity maka si virus tidak mudah masuk ke orang lain dan tidak mudah menginfeksi," ujar Amin.