Jakarta: : Langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menelepon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dianggap telah melampaui kewenangannya. Ganjar menelepon Heru Budi usai mendengar aspirasi pedagang di Pasar Anyar Bahari, Jakarta Utara.
Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengkritik tindakan Bacapres dari PDI Perjuangan tersebut. Ia mengatakan Ganjar seharusnya fokus dalam menyampaikan prestasinya memimpin Jawa Tengah. Pasalnya, ia juga segera mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur.
"Oleh karenanya yang menuju kepada pencapresan itu sebaiknya para kandidat ini justru menampilkan prestasi-prestasi yang pernah dilakukan di wilayahnya," ujar Herman.
Anggota Komisi VI DPR itu menilai kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan lebih menarik bila adu gagasan. Bukan adu gimmick yang ditampilkan ke publik.
"Artinya adu prestasi, adu gagasan, adu ide, bukan adu gimmick, bukan. Tapi betul-betul bahwa memiliki kapasitas, integritas, kapabilitas untuk menuju bagaimana bukan hanya menang dalam pemilu, bukan menang dalam pilpres, tapi juga menuju kepada Indonesia yang lebih baik," ucap Herman.
Sebelumnya, Ganjar mengunjungi Pasar Anyar Bahari untuk mendengar aspirasi pedagang. Salah satu yang dikeluhkan, terkait retribusi bulanan yang tinggi.
Lantas, Ganjar menelepon Heru untuk menyampaikan uneg-uneg tersebut. Namun, Heru tidak menjawab panjang karena sedang di acara lain.
Ganjar kembali berusaha menelepon Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono. Dalam pembicaraan itu, Joko mengajak koordinator pasar menemui dirinya untuk berdiskusi lebih lanjut.
Tanggapan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono enggan komentar banyak soal sikap Ganjar yang dinilai berlebihan mencampuri urusan daerah lain.
"Enggak tahu saya, tanya dong dia (Ganjar). Kalau yang lain saya enggak tahu," terang Heru.
Heru mengakui Ganjar sempat menghubunginya ketika sedang berkunjung ke Pasar Anyar Bahari, Jakarta Utara. Namun, saat ditelepon Ganjar, Heru tengah menjadi saksi nikah.
Jakarta: : Langkah Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo menelepon Penjabat (Pj)
Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dianggap telah melampaui kewenangannya. Ganjar menelepon Heru Budi usai mendengar aspirasi pedagang di Pasar Anyar Bahari, Jakarta Utara.
Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengkritik tindakan Bacapres dari PDI Perjuangan tersebut. Ia mengatakan Ganjar seharusnya fokus dalam menyampaikan prestasinya memimpin Jawa Tengah. Pasalnya, ia juga segera mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur.
"Oleh karenanya yang menuju kepada pencapresan itu sebaiknya para kandidat ini justru menampilkan prestasi-prestasi yang pernah dilakukan di wilayahnya," ujar Herman.
Anggota Komisi VI DPR itu menilai kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan lebih menarik bila adu gagasan. Bukan adu gimmick yang ditampilkan ke publik.
"Artinya adu prestasi, adu gagasan, adu ide, bukan adu gimmick, bukan. Tapi betul-betul bahwa memiliki kapasitas, integritas, kapabilitas untuk menuju bagaimana bukan hanya menang dalam pemilu, bukan menang dalam pilpres, tapi juga menuju kepada Indonesia yang lebih baik," ucap Herman.
Sebelumnya, Ganjar mengunjungi Pasar Anyar Bahari untuk mendengar aspirasi pedagang. Salah satu yang dikeluhkan, terkait retribusi bulanan yang tinggi.
Lantas, Ganjar menelepon Heru untuk menyampaikan uneg-uneg tersebut. Namun, Heru tidak menjawab panjang karena sedang di acara lain.
Ganjar kembali berusaha menelepon Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono. Dalam pembicaraan itu, Joko mengajak koordinator pasar menemui dirinya untuk berdiskusi lebih lanjut.
Tanggapan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono enggan komentar banyak soal sikap Ganjar yang dinilai berlebihan mencampuri urusan daerah lain.
"Enggak tahu saya, tanya dong dia (Ganjar). Kalau yang lain saya enggak tahu," terang Heru.
Heru mengakui Ganjar sempat menghubunginya ketika sedang berkunjung ke Pasar Anyar Bahari, Jakarta Utara. Namun, saat ditelepon Ganjar, Heru tengah menjadi saksi nikah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
