Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta sektor pelayaran waspada. Pasalnya, potensi gelombang tinggi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 28-29 April 2023.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo saat dikutip dari Antara, 28 April 2023.
Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut ke timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara. Kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa-Sumbawa, Laut Arafuru," paparnya.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, dan perairan selatan Pulau Sumba.
Selanjutnya, perairan Kupang Pulau Rotte, perairan Pulau Sawu, laut Sawu, laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat, dan sejumlah perairan lainnya.
Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hinda Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia Selatan Banten-NTT.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi juga agar tetap selalu waspada," ujar dia.
Eko Prasetyo mengimbau masyarakat selalu waspada. Terutama bagi yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal feri, hingga kapal berukuran besar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta:
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta sektor pelayaran waspada. Pasalnya, potensi gelombang tinggi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 28-29 April 2023.
"Potensi
gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo saat dikutip dari
Antara, 28 April 2023.
Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan
gelombang tinggi. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut ke timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara. Kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa-Sumbawa, Laut Arafuru," paparnya.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, dan perairan selatan Pulau Sumba.
Selanjutnya, perairan Kupang Pulau Rotte, perairan Pulau Sawu, laut Sawu, laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat, dan sejumlah perairan lainnya.
Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hinda Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia Selatan Banten-NTT.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi juga agar tetap selalu waspada," ujar dia.
Eko Prasetyo mengimbau masyarakat selalu waspada. Terutama bagi yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal feri, hingga kapal berukuran besar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)
