Jakarta : Menajemen PT Jakarta Monorail mendapat tambahan waktu untuk mengihitung ulang proyek monorel yang pelaksanaannya sudah meleset dari jadwal. Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun heran dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dianggapkan terlalu berbaik hati.
"Saya heran, Pak Gubernur (Jokowi) begitu baik ngasih waktu buat ngitung lagi. Saya sih sudah malas ngomongin monorel," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2014)
Menurutnya rencana PT JM membangun mol di atas stasiun monorail tidak masuk akal . Apalagi area komersial tersebut akan disewakan senilai Rp 25 juta per meter persegi per tahunnya.
"Coba bayangkan, kalau orang buru-buru kan mana sempat dia mau naik ke atas buat belanja? Siapa yang jamin shopping mall mereka itu akan laku? Kenapa engga bikin stasiun di depan mol saja? Itu lebih efektif," ungkapnya.
Selain itu bentuk stasiun monorail itu nanti bila dilengkapi mol tentu akan aneh. Sebab letak stasiunnya berada di atas area hijau di tengah jalan raya.
"Mereka sudah dikasih izin untuk menggunakan area hijau. Kalau ditambah itu (mol), mau berapa tinggi nanti stasiunnya? Butuh berapa besar itu tiangnya? Itu yang konyol," pungkasnya
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memberi kelonggaran kepada PT JM untuk melengkapi syarat-syarat perjanjian kerja sama (PKS). Padahal syarat-syarat tersebut harus sudah dipenuhi pada akhir Februari lalu.
Jakarta : Menajemen PT Jakarta Monorail mendapat tambahan waktu untuk mengihitung ulang proyek monorel yang pelaksanaannya sudah meleset dari jadwal. Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun heran dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dianggapkan terlalu berbaik hati.
"Saya heran, Pak Gubernur (Jokowi) begitu baik ngasih waktu buat ngitung lagi. Saya sih sudah malas ngomongin monorel," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2014)
Menurutnya rencana PT JM membangun mol di atas stasiun monorail tidak masuk akal . Apalagi area komersial tersebut akan disewakan senilai Rp 25 juta per meter persegi per tahunnya.
"Coba bayangkan, kalau orang buru-buru kan mana sempat dia mau naik ke atas buat belanja? Siapa yang jamin shopping mall mereka itu akan laku? Kenapa engga bikin stasiun di depan mol saja? Itu lebih efektif," ungkapnya.
Selain itu bentuk stasiun monorail itu nanti bila dilengkapi mol tentu akan aneh. Sebab letak stasiunnya berada di atas area hijau di tengah jalan raya.
"Mereka sudah dikasih izin untuk menggunakan area hijau. Kalau ditambah itu (mol), mau berapa tinggi nanti stasiunnya? Butuh berapa besar itu tiangnya? Itu yang konyol," pungkasnya
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memberi kelonggaran kepada PT JM untuk melengkapi syarat-syarat perjanjian kerja sama (PKS). Padahal syarat-syarat tersebut harus sudah dipenuhi pada akhir Februari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LHE)
