Jakarta: Pendataan terkait distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melalui QR Code, diperluas. Pendataan di 190 kabupaten kota di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) ditargetkan rampung pada tahap pertama.
“Perluasan wilayah ini dilakukan secara bertahap mulai di 190 kota/kabupaten wilayah Jamali dan sebagian Non Jamali," kata Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dikutp dari Antara, Senin, 22 Juli 2024.
Program pendataan melalui QR Code ini sudah diterapkan di 41 Kota/Kabupaten sejak Juli 2023. Program tersebut diperluas untuk kendaraan roda 4 secara bertahap di berbagai wilayah di Indonesia.
Perluasan pendataan tahap 1 dimulai pertengahan Juli meliputi wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) dan beberapa wilayah non Jamali. Wilayah tersebut meliputi Maluku, NTT, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara
"Kemudian untuk provinsi lainnya atau sebanyak 283 kota/kabupaten lainnya akan menyusul di tahap berikutnya," kata dia.
Pendataan, kata Heppy, dilakukan untuk mencatat transaksi BBM bersubsidi agar lebih baik dan transparan. Mengingat, adanya anggaran kompensasi yang diberikan pemerintah untuk produk tersebut.
"Bagi kendaraan roda empat yang belum memiliki QR Code juga tetap akan dilayani, dan akan diarahkan untuk mendaftar di website Subsidi Tepat,” terang Heppy.
Heppy menjelaskan yang dilakukan pihaknya adalah pendataan, bukan pembatasan. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah mengetahui pengguna subsidi BBM, sehingga diharapkan dapat meminimalisir indikasi kecurangan atau penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan. Hingga awal Juli 2024, tercatat lebih dari 4,6 juta pengguna Pertalite sudah mendaftar QR Code.
Jakarta: Pendataan terkait distribusi bahan bakar minyak (
BBM) bersubsidi melalui QR Code, diperluas. Pendataan di 190 kabupaten kota di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) ditargetkan rampung pada tahap pertama.
“Perluasan wilayah ini dilakukan secara bertahap mulai di 190 kota/kabupaten wilayah Jamali dan sebagian Non Jamali," kata Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dikutp dari
Antara, Senin, 22 Juli 2024.
Program pendataan melalui QR Code ini sudah diterapkan di 41 Kota/Kabupaten sejak Juli 2023. Program tersebut diperluas untuk kendaraan roda 4 secara bertahap di berbagai wilayah di Indonesia.
Perluasan pendataan tahap 1 dimulai pertengahan Juli meliputi wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) dan beberapa wilayah non Jamali. Wilayah tersebut meliputi Maluku, NTT, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara
"Kemudian untuk provinsi lainnya atau sebanyak 283 kota/kabupaten lainnya akan menyusul di tahap berikutnya," kata dia.
Pendataan, kata Heppy, dilakukan untuk mencatat transaksi BBM bersubsidi agar lebih baik dan transparan. Mengingat, adanya anggaran kompensasi yang diberikan pemerintah untuk produk tersebut.
"Bagi kendaraan roda empat yang belum memiliki QR Code juga tetap akan dilayani, dan akan diarahkan untuk mendaftar di website Subsidi Tepat,” terang Heppy.
Heppy menjelaskan yang dilakukan pihaknya adalah pendataan, bukan pembatasan. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah mengetahui pengguna subsidi BBM, sehingga diharapkan dapat meminimalisir indikasi kecurangan atau penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan. Hingga awal Juli 2024, tercatat lebih dari 4,6 juta pengguna Pertalite sudah mendaftar QR Code.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
