Jakarta: Menteri Koordinator Biang Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masyarakat agar tidak menjadikan bantuan ratusan oksigen dari Indonesia ke India sebagai polemik. Mahfud menyebut saat itu stok oksigen di Indonesia masih cukup banyak, sehingga pemerintah berinisiatif memberi bantuan kepada India.
"Pada saat kita membantu itu, dulu Indonesia tidak sedang mengalami eksponensial seperti sekarang ini," kata Mahfud dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Jumat, 9 Juli 2021.
Mahfud juga menilai apa yang dilakukan pemerintah pada saat itu merupakan hal yang wajar. "Itu biasa dalam hubungan internasional. Setiap negara itu punya program kemanusiaan," kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 itu juga membandingkan bantuan negara lain saat Indonesia terkena bencana.
"Dulu waktu indonesia menghadapi banyak masalah seperti tsunami di Aceh, beberapa negara langsung mendirikan posko. Turki, Jepang, Australia, hingga Amerika ikut memberikan bantuan. Jadi, hubungan internasional itu biasa," bebernya.
Dia juga meminta agar masyarakat Indonesia, khususnya netizen, untuk tidak hitung-hitungan soal urusan membantu dalam hal kemanusiaan. "Membantu dan dibantu jangan hanya dihitung kita mengeluarkan yang kita butuh, kita juga dibantu," tuturnya.
Sampai saat ini beberapa negara sudah menawarkan bantuan kepada Indonesia guna penanganan covid-19. Singapura bahkan sudah mengirimkan bantuan peralatan kesehatan yang terdiri atas ventilator, oxygen concentrator, tabung oksigen, masker medis, serta alat pelindung diri. Bantuan telah tiba siang tadi. (Nuansa Islami)
Jakarta: Menteri Koordinator Biang Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masyarakat agar tidak menjadikan bantuan ratusan oksigen dari Indonesia ke India sebagai polemik. Mahfud menyebut saat itu stok oksigen di Indonesia masih cukup banyak, sehingga pemerintah berinisiatif memberi bantuan kepada India.
"Pada saat kita membantu itu, dulu Indonesia tidak sedang mengalami eksponensial seperti sekarang ini," kata Mahfud dalam tayangan Primetime News di
Metro TV, Jumat, 9 Juli 2021.
Mahfud juga menilai apa yang dilakukan pemerintah pada saat itu merupakan hal yang wajar. "Itu biasa dalam hubungan internasional. Setiap negara itu punya program kemanusiaan," kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 itu juga membandingkan bantuan negara lain saat Indonesia terkena bencana.
"Dulu waktu indonesia menghadapi banyak masalah seperti tsunami di Aceh, beberapa negara langsung mendirikan posko. Turki, Jepang, Australia, hingga Amerika ikut memberikan bantuan. Jadi, hubungan internasional itu biasa," bebernya.
Dia juga meminta agar masyarakat Indonesia, khususnya netizen, untuk tidak hitung-hitungan soal urusan membantu dalam hal kemanusiaan. "Membantu dan dibantu jangan hanya dihitung kita mengeluarkan yang kita butuh, kita juga dibantu," tuturnya.
Sampai saat ini beberapa negara sudah menawarkan bantuan kepada Indonesia guna penanganan covid-19. Singapura bahkan sudah mengirimkan bantuan peralatan kesehatan yang terdiri atas ventilator, oxygen concentrator, tabung oksigen, masker medis, serta alat pelindung diri. Bantuan telah tiba siang tadi.
(Nuansa Islami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
